Berita Religi
Apakah Perlu Mengqodho Sholat Bagi Wanita yang Haid? Ternyata Beginilah Hukumnya Kata Buya Yahya
Dalam Islam, wanita dianggap istimewa dengan diwajibkannya menutup aurat, pun diberi keringanan dalam hal ibadah lantaran mengalami haid.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM - Perlukah mengganti (qodho) sholat bagi wanita yang haid atau datang bulan? Begini penjelasan Buya Yahya.
Wanita merupakan makhluk yang istimewa diciptakan oleh Allah Ta'ala.
Sehingga wanita diibaratkan sebagai perhiasan yang harus dijaga.
Oleh sebab itu, Allah memerintahkan wanita yang telah baligh untuk menutup aurat dengan mengulurkan jilbabnya.
Adapun keistimewaan lainnya dari seorang wanita yakni ditakdirkan oleh Allah untuk mengalami haid setiap bulannya.
Haid atau datang bulan merupakan hal alami yang dialami oleh wanita setiap bulannya.
Ketika dalam keadaan haid atau menstruasi, itu berarti seorang wanita sedang dalam keadaan tidak suci atau kotor, sehingga larangan saat haid ini tidak boleh dilanggar.
Salah satu larangan saat haid menurut Islam adalah tidak boleh melaksanakan salat saat sedang menstruasi.
Hal ini sesuai dengan hadits berikut ini,
"Apabila haid datang, tinggalkanlah salat," (HR Bukhari dan Muslim).
Suatu hari, datanglah seorang wanita dan bertanya kepada Aisyah, "Apakah salah seorang dari kami harus mengqadha salat bila telah suci dari haid?"
Kemudian istri Nabi pun bertanya, "Apakah engkau wanita Hururiyah? Kami dulunya haid di masa Nabi SAW. Beliau tidak memerintahkan kami mengganti salat." (HR. Bukhari)
Selain dilarang untuk menunaikan sholat, ketika dalam keadaan haid pula dilarang untuk berpuasa dan membaca kitab suci Alquran.
Sehingga wanita haid diperbolehkan bahkan diharamkan untuk melakukan ibadah-ibadah di atas.
Kendati diringankan dalam hal ibadah, wanita yang sedang haid tetap bisa menambah pahala dengan cara berdzikir dan bersholawat.