Guru Disiram Air Keras

Guru di OKU Timur Disiram Air Keras, Ternyata Seorang Murid TK Juga Korban, Bupati Galang Sumbangan

"Kemarin saya mendapat info ada insiden penyiraman air keras, seorang tenaga pendidik kita Guru TK di Belitang II menjadi korban," kata Enos.

Editor: Refly Permana
istimewa
Bupati OKU Timur H Lanosin Hamzah ST menyerahkan uang santunan pada Kadisdikbud OKU Timur Wakimin SPd MM. 

SRIPOKU.COM, MARTAPURA - Mendapatkan laporan adanya seorang guru di OKU Timur disiram air keras jenis cuka para, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU Timur bergerak cepat untuk memberikan bantuan pada korban.

"Kemarin saya mendapat info ada insiden penyiraman air keras, seorang tenaga pendidik kita Guru TK di Belitang II menjadi korban," kata Bupati OKU Timur H Lanosin Hamzah ST atau yang biasa akrab disapa Enos.

Selanjutnya, kata Enos, untuk meringankan beban korban pihaknya langsung mengumpulkan dana yang nantinya akan diberikan pada korban.

"Tadi pagi saya perintahkan teman-teman kita di Pemkab OKU Timur untuk memberikan rasa solidaritas bagi korban, keluarga korban, dan juga anak kecil yang terpeleset di air keras tersebut.

Alhamdulilah, semua solid tadi, terkumpul dana Rp 57 Juta," ungkapnya.

Sejumlah uang tersebut langsung diserahkan Enos melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) OKU Timur, Wakimin SPd, MM. 

Bantuan tersebut rencananya akan diberikan langsung ke korban pada Kamis (3/6/2021) besok.

Diketahui saat ini korban sedang mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Sriwijaya Bagian Mata di Palembang.

Heryanto, kakak kandung korban, menjelaskan bahwa pelaku memang menyukai adiknya. 

Hanya saja adiknya tersebut tidak tertarik dengan pelaku, hingga akhirnya pelaku nekat melakukan kekerasan dengan cuka para.

"Pelaku sempat beberapa kali ke rumah untuk menemui adik saya. Tapi keluarga kami tidak setuju dengan pelaku karena memiliki sifat kasar," terangnya.

Bahkan, sambung Heryanto, tanpa tahu sebab yang jelas pelaku pernah merobek uang Rp 600 ribu di depan rumah korban.

"Pelaku pernah saya bilang, bahwa jangan lagi menghubungi adik saya, tapi pelaku masih nekat," tutupnya.

Pada saat kejadian pelaku mendatangi TK tempat korban mengajar dengan membawa cuka para yang dimasukan ke dalam botol.

"Cuka parah itu sempat tumpah dari botol, lalu ada anak Tk terpeleset di cairan itu hingga ia terjatuh dan mengenai punggungnya," jelas kakak korban.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved