Berita Religi

Bolehkah Pria Memakai Celana Pendek dan Bertelanjang Dada? Ternyata Ini Hukumnya Segera Beristighfar

Bukan hanya wanita yang memiliki kewajiban untuk menutup aurat, laki-laki juga memiliki batasan auratnya, bagaimana seharusnya laki-laki berpakaian?

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Tangkap layar YouTube Al-Bahjah TV
Buya Yahya 

SRIPOKU.COM - Apakah boleh pria memakai celana pendek dan bertelanjang dada? Apa hukumnya? Begini penjelasan Buya Yahya.

Islam mengatur adab-adab dalam kehidupan sehari-hari.

Di antaranya ada makan dan minum, adab tidur hingga adab berpakaian.

Termasuk adab cara memakai baju yang diperbolehkan dalam Islam bagi wanita muslimah dan laki-laki muslim.

Batasan aurat bagi wanita dan laki-laki memiliki perbedaan tentunya.

Wanita yang merupakan makhluk mulia diwajibkan menjaga kehormatan dengan mengenakan busana syar'i yang tidak mengundang syahwat bagi lawan jenis misalnya menggunakan gamis dan pakaian yang tidak ketat.

Pun dengan laki-laki bukan berarti berbeda dengan wanita yang hanya boleh menunjukkan telapak tangan dan wajah di depan yang bukan mahrom, namun laki-laki juga memiliki batasan aurat.

Apalagi menjadi seorang laki-laki bukan berarti bebas mengenakan pakaian sesuka hati.

Melainkan ada pula batasan aurat bagi seorang laki-laki yang harus diperhatikan.

Lantas, bagaimana dengan pria yang memakai celana pendek dan bertelanjang dada?

Berikut hukum pria memakai celana pendek dan bertelanjang dada disampaikan Buya Yahya melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.

Baca juga: Hukum Menikahi Sepupu Sendiri jadi Tren Idul Fitri, Hukum & Efek Perkawinan Sedarah Menurut Sains

"Saya ingin bertanya tentang aurat pria, apa hukumnya bagi pria memakai celana pendek di atas lutut serta bertelanjang dada di tempat umum seperti di pantai?," tanya seorang jemaah.

Maka Buya Yahya pun menjelaskan mengenai aurat pria berdasarkan mazhab Imam Syafi'i dan jumhur ulama.

"Aurat kita di dalam mazhab Imam Syafi'i dan jumhur ulama adalah antara pusat dengan lutut, selagi lututnya tertutup, kemudian pusatnya tertutup maka sudah selesai biarpun telanjang dada, telanjang punggung karena itu bukan aurat," terang Buya Yahya.

"Dan kita akan melihat banyak pemandangan seperti ini disaat orang melakukan umroh, saat umroh hanya pakai baju antar pusat dengan lutur, kemudian pake sesuatu yang menutupi sebagian badannya kadang-kadang terjatuh," sambungnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved