Kabar KRI Nanggala 40 Hari Terkubur di Peraian Bali, China Komitmen, Harapan 53 Awak Bisa Dievakuasi
Badan tekan yang diduga tempat di mana 53 Awak KRI Nanggala berada juga belum ditemukan, namun sudah terdeteksi.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Pasca tenggelam di kedalam 838 di Peraitan Laut Bali atau Laut Utara Bali 21 April lalu, belum ada kejelasan bagaimana pengangkapan dan evakuasi 53 awak KRI Naggala 402.
Sebab, hingga kini proses evakuasi KRI Nanggala menemui jalan buntu lantaran sulitnya medan bawah laut periaran Bali.
Meski mendapatkan bantuan khusus dari negara sahabat termasuk China yang mengerahkan kapal canggih, namun Kesulitan evakuasi karena beratnya tekanan bawah laut.
Lalu, ditambah kondisi kapal selam KRI Nanggala yang sudah terbelah menjadi tiga bagian, membuat pihak TNI AL memiliki beberapa alternatif, apakah evakuasi akan dilanjutkan atau dihentikan sama sekali.
Dengan demikian, jika evakuasi dihentikan, maka nasib 53 Awak KRI Nanggala akan selamanya berada di bawah laut di kedalaman 838 meter di bawah laut peraian Bali.
China All Out
Namun harapan tiga bagian dari tubuh KRI Nanggala yang terbela itu bisa diangkat semuanya ke permukaan, tampaknya bisa terwujud.
Sebab, China dengan tegas menyatakan akan memberikan bantuan kepada Indonesia terkait pengangkatan KRI Nanggala termasuk 53 Awak KRI Nanggala.
Komitmen China ini dijelaskan oleh Juru Bicara Kementrian Pertahanan China Tan Kefei dalam siaran pers Kamis (27/5/2021) kemarin.
Menurutnya, Tim Kapal China secara aktif membantu pengangkatan kapal selam KRI Nanggala Indonesia yang tenggelam, dan telah melakukan 18 operasi bawah air sejak tiba pada akhir April lalu.
"Beberapa benda telah diangkat oleh kapal-kapal China, yang semuanya telah dikembalikan ke pihak Indonesia," ujarnya seperti dilansir dari kontan.co.id, Minggu (30/5/2021).
Komitmen Kapal China untuk mengangkat bangkai KRI Naggala memang sudah pasti. Namun, pemerintah China tetap menunggu arahan dari pemerintah Indonesia.
Seperti diketahui, Kapal China yang bertugas membantu evakuasi KRI Nanggala adalah, Tun Suo2, Nantua-195, dan Yongxungdao-863.
Khusus untuk Kapal Tan Sue 2 dan Nantua-195 tiba di perairan Bali sejak 27 April. Sementara Yongxungdao-863 menyusul pada 30 April lalu.
Ketiga kapal China yang memiliki kecanggihan ini, siap membantu. "Kami siap membantu evakuasi hingga tuntas," ujar Tan Kefei seperti dilansir dari Xinhua.