Mayat Perempuan di TPU Soak Simpur

Dokter Forensik Ungkap Ada Banyak Luka Tumpul di Kepala Mayat Perempuan di TPU Soak Simpur Palembang

Mansuri mengatakan, ditemukan ada lebih dari enam luka benda tumpul di bagian kening, kepala bagian belakang, dan luka bagian bibir.

Editor: Refly Permana
istimewa
Proses visum terhadap mayat perempuan yang ditemukan di TPU Soak Simpur Palembang. 

SRIPOKU.COM - Identitas mayat di TPU Soak Simpur diketahui bernama Nuraini (45).

Saat ditemukan warga sekitar, terdapat darah di bagian kepala perempuan malang tersebut.

Selain itu, celana perempuan yang sehari-hari adalah penjual bunga di TPU Soak Simpur sudah dalam keadaan melorot.

Demi Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Baru di Gandus, PDAM Tirta Musi Bermaksud Utang 190 Miliar

Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang, Kompol dr Mansuri SpF, mengatakan pihaknya sudah dilakukan pemeriksaan visum luar terhadap tubuh Nuraini (45).

Dikatakannya, ada luka akibat tindak kekerasan yang ditemukan di bagian kepala Nurani.

"Dari pemeriksaan luar ada tindak kekerasan yang dilakukan dengan menggunakan benda tumpul di kepala," ujarnya.

Mansuri mengatakan, ditemukan ada lebih dari enam luka benda tumpul di bagian kening, kepala bagian belakang, dan luka bagian bibir.

Mengenai dugaan perkosaan saat ini belum dapat dipastikan karena masih dalam proses pemeriksaan laboratorium.

"Ada sekitar lima atau enam luka, bagian kepala. Mengenai dugaan pemerkosaan sedang dalam proses pemeriksaan laboratorium," ujarnya.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sripokutv di bawah ini:

Pencairan Gaji ke-13 ASN Direncanakan Bersamaan Gaji Pokok, Ini Besaran yang Akan Diterima

Menurut bibi korban, Husma (61), korban diketahui tewas setelah mendapatkan informasi dari RT setempat yang menemukan korban dalam posisi telungkup.

Setelah melihat langsung di TKP, dia membenarkan bahwa korban adalah keponakannya.

Korban diketahui tinggal di kawasan TPU tersebut dengan membuat pondok-pondokan sambil berjualan bunga untuk pelayat.

"Waktu aku datang itu sudah ditutup pakai kain, tapi posisi badan masih telungkup, bagian celana sudah melorot, bajunya masih dipakai," ujarnya saat ditemui di RS Bhayangkara.

Korban yang selama tiga bulan terakhir tinggal di pemakaman tersebut, mengalami gangguan kejiwaan setelah lima bulan ditinggal cerai oleh suaminya.

"Dia tiga bulan terakhir buat pondok-pondokan di kuburan itu, sambil jualan bunga ziarah. Karena memang kejiwaannya terganggu setelah pisah sama suaminya," ujarnya.

Dan jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved