Berita Religi
Bolehkah Makan Aqiqah Anak Sendiri? Ternyata Begini Penjelasan dan Hukumnya Terdiri dari Dua Alasan
Hukum aqiqah dan qurban ada kemiripin, meski tak sama persis, terkait tujuan pelaksanannya. Lantas, Bagaimana hukum makan aqiqah anak sendiri?
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Apakah boleh makan Aqiqah anak sendiri? Ternyata hukumnya diperbolehkan dengan beberapa alasan berikut ini.
Hukum aqiqah yang kita kenal ialah sunnah muakkad (sangat ditekankan), sebab anak tergadai dengan akikahnya.
Tata cara aqiqah telah masyhur dalam bab bab fikih kitab madzhab arba'ah.
Pada saat aqiqah biasanya dibarengi proses tasmiyah yakni pemberian nama kepada sang anak.
Waktu aqiqah fleksibel, bisa setelah tujuh hari kelahiran (ini yang afdhal) dan bisa di lain kesempatan (terkait dengan finansial seseorang).
Semakna dengan pembahasan kali ini ialah bolehkah memakan daging kurban sendiri?
Hukum aqiqah dan qurban ada kemiripin, meski tak sama persis, terkait tujuan pelaksanannya.
Lantas, Bagaimana hukum makan aqiqah anak sendiri?
Berikut penjelasannya dilansir melalui kanal YouTube Yufid.TV - Pengajian & Ceramah Islam.
Baca juga: Bolehkah Aqiqah dengan Kambing Betina? Awas Jangan Sampai Salah Kaprah Begini Penjelasan Buya Yahya
Bolehkah makan aqiqah anak sendiri?
Dibolehkan bagi orangtua memakan sebagian dari Aqiqah anaknya, dengan beberapa alasan sebagai berikut.
1. Secara prinsip, aturan Aqiqah sama dengan aturan qurban
Ibnu Qudamah mengatakan, aturan Aqiqah terkait jatah boleh dimakan, dihadiahkan, disedekahkan, sama seperti aturan qurban dan ini pendapat As-Sayfi'i.
Kemudian beliau menyebutkan khilaf ulama dalam masalah ini.
Lalu beliau menyimpulkan, yang lebih mendekati, Aqiqah diqiyaskan dengan berqurban.