Dua Bulan Terlacak Ada Tujuh Hotspot di PALI, Lebih Sedikit Ketimbang Tahun 2020
sebaran hotspot di PALI berdasarkan aplikasi Lapan, terhitung dari Januari hingga Mei, hanya di Maret dan April berhasil terlacak adanya hotspot.
Penulis: Reigan Riangga | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Reigan Riangga
SRIPOKU.COM, PALI - Sepanjang tahun 2021 ini, titik panas atau hotspot kebakaran hutan dan lahan (karhutlah) di wilayah Bumi Serepat Serasan masih terbilang minim dibandingkan dengan tahun 2020 lalu yang terhitung dari awal tahun hingga sekarang.
Tercatat, sebaran hotspot di PALI berdasarkan aplikasi Lapan, terhitung dari Januari hingga Mei, hanya di Maret dan April berhasil terlacak adanya hotspot.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) PALI, Junaidi Anuar SE MSi, mengatakan bahwa sebab munculnya hotspot di PALI dikarenakan masih adanya warga yang membuka lahan dengan cara membakar.
• Pemilik Pistol G2 Combat Senilai 20 Juta di Ogan Ilir, Ditemukan di Dalam Koper, Diduga Edar Narkoba
"Berdasarkan dari aplikasi Lapan, ada sekitar tujuh hotspot. Dan itu terlacak di Maret dan April.
Hal itu masih adanya warga yang tetap nekat melakukan membuka lahan dengan cara membakar," ungkap Junaidi, Jumat (21/5/2021).
Dijelaskan, wilayah hotspot di PALI tersebut terlacak di wilayah Kecamatan Talang Ubi dan Penukal.
"Enam hotspot ada di Kecamatan Talang Ubi dan satu hotspot di Kecamatan Penukal," ujarnya.
Ia mengimbau kepada warga agar jangan membuka lahan dengan cara membakar.
Hal ini lantaran, dapat merugikan orang banyak, selain hukumannya bisa pidana.
• Unfollow Anak Tiri, 4 Gelagat Ririn Dwi Ariyanti bak Mantap Pilih Cerai, Pengadilan Agama Buka Suara
"Mari jaga alam. Maka alam akan jaga kita.
Untuk itu, kami sampaikan kepada warga jangan membuka lahan dengan cara dibakar," jelasnya.