Berita OKU Timur
Kadintan OKUT Ungkap Penyebab Ratusan Pohon Duku Komering Mati dan Cara Mencegahnya agar tak Menular
Buah duku komering ini sebenarnya sangat membanggakan Sumsel khususnya OKU Timur, bahkan sudah memiliki sertifikasi.
Namun saat ini, rasa manis buah duku tersebut berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan petani buah duku komering yang sedang mengalami krisis.
Pasalnya ratusan pohon duku banyak yang mati terkena penyakit aneh hingga berdampak pada petani yang merugi ratusan juga akibat gagal panen.
Pantauan di lapangan, kebun duku yang berada di Desa Bantan Pelita Kecamatan Buay Pemuka Peliung terlihat banyak pohon duku mengalami layu kekeringan dan mati.
Apriadi (29) petani duku setempat mengatakan, selama dirinya menjadi petani baru kali ini ada penyakit duku yang tidak bisa disembuhkan seperti ini.
Menurutnya, ia bersama petani duku lainya sudah berusaha untuk mengobati, namun pohon itu tetap tidak bisa diselamatkan dan pohonya tetap mati.
Bukan hanya satu atau dua pohon yang mati, sambungnya, melainkan merata hingga satu kebun.
Dan jangan lupa subscribe, like dan share channel Tiktok Sriwijayapost di bawah ini:
"Untuk kebun saya sendiri dengan luas 1 hektare, banyak pohon duku yang sudah mati hampir 50 batang pohon," ungkapnya. Senin (17/5/2021).
"Rata - rata yang mati umuran 9 sampai 10 tahun. Biasanya bulan Febuari dan Maret sudah panen tapi kali ini tidak bisa panen," tambahnya.
Sementara itu, Desi (46) petani duku di Desa Pulau Negara Kecamatan Buay Pemuka Peliung menyebutkan, sebanyak 80 pohon duku miliknya mati dan ia merugi ratusan juta.
Wajah sedih tampak terlihat jelas di wajah Desi saat ia melihat banyak pohon duku miliknya mati, sedangkan itu merupakan satu-satunya mata pencarianya.
"80 batang pohon Itu punya kami, belum lagi milik tetangga kami, semuanya banyak yang mati," ucapnya saat ditemui tribunsumsel.
Desi mengaku bahwa kalau panen ia bisa mendapatkan Rp 100 juta, namun akibat banyak pohonya yang mati, ia gagal panen.
"Awalnya daun pohon itu layu dan menguning kemudian rontok hingga akhirnya mati," bebernya. (Edo Pramadi)
Serta Jangan lupa Like fanspage Facebook Sriwijaya Post di bawah ini:
