Eks Pilot Tempur Ungkap Aib ISRAEL, Kirim Anak Dididik Lempar Rudal dan Bom ke Pemukiman Palestina

Anak-anak tersebut sebenarnya tak tahu tentang apapun soal Israel, namun mereka didoktrin dan dilatih untuk menghabisi rakyat Palestina.

Editor: Hendra Kusuma
Ist/handout
Pengakuan Yonathan Shapira mantan pilot tempur Israel, Senin 17 Mei 2021, berikut pengakuan Eks Pilot Tempur, dia mengungkapkan tentang Aib ISRAEL, Kirim Anak Dididik Lempar Rudal dan Bom ke Pemukiman Palestina 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Sebuah fakta dan pengakuan seorang Eks Pilot Tempur Ungkap Aib Israel.

Pria yang biasa dipanggil Shapira ini diberhentikan dari dinas kemiliteran Israel karena sikapnya yang menentang kebijakan Zionis Israel.

Selama sepanjang tahun peristiwa Intifada dia menjadi saksi hidup bagaimana bentuk-bentuk kejahatan perang yang dilakukan Israel.

Hal ini menurut pria bernama lengkap Yonatan Shapira sangat bertentangan dengan hati nuraninya, sehingga bersama 27 pilot lainnya menentang kebijakan-kebijakan Israel yang meneror populasi jumlah penduduk Palestina.

Hati trenyuh bagaimana perintah menjatuhkan bom dan rudal ke pemukiman Palestina, karena dia menilai hal ini merupakan kejahatan perang maka Shapira bersama 27 pilot lainnya menentang kebijakan Israel menindas penduduk Palestina.

Akibatnya, pada tahun 2003 dia diberhentikan sebagai pilot tempur yang bertugas di pos mereka di Angkatan Udara Israel sejak 2003.

Berikut ini beberapa fakta pengakuan pilot tempur soal kejahatan perang yang dilakukan Israel:

1. Menyadari Bahwa Dirinya Bagian dari Organisasi Terorisme Sejak Intifada Kedua

Yonathan Shapira selama bertahun-tahun bertugas, baru menyadari bahwa dia bagian dari kejatahan perang dan bertindak seperti bagian dari organisasi terorisme.

"Saya menyadari selama Infifada Kedua, apa yang dilakukan Angkatan udara Israel dan militer Israel adalah kejahatan perang, dengan meneror poplasi jutaan orang Palestina,"

Diakui, Shapira bahwa, dia membuat keputusan yang benar dan bahkan mengajak 27 pilot lainnya juga keluar dan meninggalkan zionis.

Sebab, tindakan itu tak lagi memperhatikan hak-hak hidup manusia, tetapi sebuah kejahatan.

Padahal, dia masuk menjadi pilot tempur Israel bertujuan untuk kemanusiaan dan menyelamat banyak orang dalam peperangan.

"Saya tidak hanya memutuskan untuk pergi, tetapi mengajak pilot lain yang secara terbuka untuk menolak mengambil bagian di dalam kejahantan ini," tegas Shapira seperti dilansir Anadolue Agency, Senin (17/5/2021).

2. Saksikan Seorang Anak Israel yang tak tahu apa-apa didoktrin membenci Palestina dan dikirim untuk lembar rudal dan Bom.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved