'Taklukkan KKB Papua Tanpa Pertempuran, Brigjen Izak Pangemanan Disorot, Pernah Datangi Sarang OPM

Namun, dia lebih memilih cara pendekatan humanis, menyelesaikan persoalan tanpa pertempuran dan menegakkan keamanan dengan cara damai.

Editor: Hendra Kusuma
Istimewa
Komandan Korem (Danrem) 172/PWY Brigjen TNI Izak Pangemanan, insert KKB Papua: Taklukkan KKB Papua Tanpa Pertempuran, Brigjen Izak Pangemanan Disorot, Pernah Datangi Sarang OPM, Minggu (9/5/2021) 

"Hal ini dimungkinkan mengingat Papua adalah tanah adat, semua masyarakat patuh kepada adat setempat,” urainya.

"Siapa yang melanggar adat akan kena sanksi adat, termasuk OPM ( KKB Papua)."

Maka, pos harus membina hubungan baik dengan seluruh elemen masyarakat sekitar," kata Izak dalam kesempatan tersebut.

Lakukan Komunikasi dengan Tokoh Ada

Selain itu, Brigjen TNI Izak Pangemanan menjelaskan, saat melaksanakan kunjungan kerja ke Distrik Mbua, pihaknya juga melaksanakan komunikasi sosial dengan masyarakat dan tokoh adat (Kepala Suku), tokoh agama dan juga turut hadir aktivis HAM Papua Theo Hesegem serta para intelektual muda yang berasal dari daerah itu salah satunya adalah Lokbere.

"Komunikasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar tidak terprovokasi sentimen-sentimen yang dibangun oleh kelompok-kelompok yang masih berseberangan dengan NKRI."

"Saya sangat berharap seluruh masyarakat dan TNI-Polri yang ada di Distrik Mbua dapat hidup rukun dan bekerja sama dalam menciptakan Kamtibmas," katanya.

Seperti diketahui bersama bahwa wilayah tersebut yang dikunjungan oleh Brigjen TNI Izak Pangemanan, merupakan daerah operasi dari KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya, yang pada 2 Desember 2018 lalu melakukan pembantaian keji kepada belasan karyawan PT. Istaka Karya.

KKB Papua juga menyerang Pos Yonif 755/Yalet pada (3/12/2018) silam yang mengakibatkan Serda Handoko meninggal dunia.

Mengingat hal tersebut, Izak memberikan beberapa penekanan kepada seluruh anggota untuk mempertajam naluri tempur, khususnya kejelian membaca tanda-tanda alam dan kebiasaan kehidupan di sekitar Pos.

"Harus paham tentang indikator pos akan diserang, karena penyerangan OPM tidak terjadi secara serta merta, tetapi melalui proses. Proses itu harus dipahami oleh semua anggota pos sebagai indikator," urainya.

Selanjutnya kembangkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang dapat terjadi, karena pertempuran itu penuh tipu muslihat sehingga harus cerdas mengembangkan siasat bertempur.

"Pertempuran itu penuh dinamika sehingga harus selalu mengikuti perkembangan strategi dan taktik bertempur musuh."

"Pertempuran itu keras dan kejam sehingga harus selalu waspada dan tidak boleh lengah,"tandasnya.

Selanjutnya tetaplah semangat, jaga kesehatan dan laksanakan tugas secara profesional dan penuh tanggung jawab.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved