Benarkah Dilarang Membaca Surat Al-Lahab saat Sholat Karena Menghujat Nabi? Begini Kata Buya Yahya

Surat Al-Lahab terdiri dari 5 ayat dan berbicara mengenai seorang paman Rasulullah saw dan istrinya yang diancam dengan api neraka.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/Tria Agustina
Surat Al-Lahab 

Lantas, benarkah dilarang membaca surat Al-Lahab dalam sholat?

Berikut ini penjelasan Buya Yahya mengenai surat Al-Lahab yang dibagikan melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV.

"Ustaz fulan mengatakan bahwa kita nggak boleh baca suarat Al-Lahab di sholat wajib karena katanya kita menghujat Abu Lahab nanti kita kena seperti menghujat orang lain kita juga akan kena, benarkah ada larangan seperti itu?," tanya seorang jemaah.

"Ada orang berkata bahwasanya dalam sholat kita tidak boleh membaca surat tabbatyada abilahabiw watab yakni surat Al-Lahab, karena apa ini menurut pertanyaan sebab Abu Lahab itu kan pamannya Nabi," jelas Buya Yahya.

"Kalau kita merujuk surat Al-Lahab ini khawatir seperti mencaci Nabi, apakah betul itu tidak boleh? Jawabnya adalah tidak benar," tambahnya.

"Alquran sendiri yang menyebut Abu Lahab.

Allah sendiri yang menyebut Abu Lahab dan istrinya pun juga menjadi orang yang ahli neraka.

Kalau kita menyebut Abu Lahab tidak ada hubungannya dan dia tidak punya jasa, tidak pernah masuk Islam.

Berbeda dengan yang lainnya paman-paman Nabi Sayyidinia Hamzah, Sayyidina Abbas kemudian termasuk Abu Tholib sendiri menurut kajian ilmiah bisa saja dimasukkan wilayah Islam, tapi kalo Abu Lahab memang menentang, memerangi," tuturnya.

Baca juga: Mengapa Surat At-Taubah Diawali Tanpa Basmalah? Ternyata Inilah Penjelasan Tepat Ustaz Adi Hidayat

"Jadi, tidak ada larangan, hanya sebagian orang di saat mendengar surat Al-Lahab itu terenyuh, bukan tidak boleh, ya Allah paman Nabi, itu saja, sehingga sebagian itu kalo baca surat Al-Lahab langsung inget Nabi," terang Buya Yahya.

"Nah ini ingat bukan dilarang, Alquran kok dilarang, tidak dilarang, hanya hatinya, orang yang sangat mencintai Nabi disaat menyebut ayat ini seperti tergores, bukan artinya tidak boleh, karena inget Nabi Sholallahu'alaihiwasallam, tapi tetep nggak ada larangan di situ," lanjutnya.

"Hanya perasaan seseorang yang mencintai Nabi, tapi tetep Abu Lahab di neraka disebutkan kok di dalam Alquran di neraka, kalo membicarakan Abu Lahab di neraka tidak menyakiti Nabi yang nyakiti Nabi itu ngomong bapak ibu Nabi di neraka," tambahnya.

"Ini adalah lisan-lisan jahil, ayah ibunda Nabi ada di surga, tapi kalo Abu Lahab disebutkan dalam Alquran, itu kalo mendengar berita salah denger saja, hanya perasaan saya ketika membaca surat Al-Lahab teringat Nabi Muhammad Sholallahu'alaihiwasallam, itu tanda iman, bukan berarti menyakiti Nabi, karena ingat Rasulilllah, karena itu paman Nabi Sholallahu'alaihiwasallam.

Dan Abu Lahab ini yang pernah memerdekakan budaknya Tsuwaibah yang memberikan kabar tentang kelahiran baginda Nabi Sholallahu'alaihiwasallam.

Di awal kelahiran Nabi senang dia, pun pada akhirnya dia mengingkari Nabi dan memusuhi Nbai dan merongrong Nabi sama dengan lainnya maka jatahnya bukan di surga," jelas Buya Yahya.

Baca juga: Surat Al-Kafirun Ayat 1-6 dan Arti Lengkap Tulisan Arab, Latin, Keutamaan Surat yang Ditakuti Iblis

SUBSCRIBE US

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved