Bolehkah Mandi Telanjang Alias tidak Memakai Pakaian? Begini Hukum dan Adab Mandi Dalam Islam

Seorang muslim dituntu untuk selalu menjaga kebersihannya salah satunya dengan cara mandi. Mandi bertujuan untuk merawat tubuh yang dititipkan Allah.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/ ANTON
Ilustrasi mandi. Bolehkah Mandi Telanjang Alias tidak Memakai Pakaian? 

SRIPOKU.COM - Bolehkah Mandi Telanjang Alias tidak Memakai Pakaian? Begini penjelasan lengkap Ustaz Khalid Basalamah.

Mandi merupakan salah satu kegiatan rutin yang dilakukan oleh setiap manusia.

Sehingga mandi merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi apalagi mandi menjadikan manusia bersih dan terhindar dari kotoran.

Misalnya saja sejumlah orang selepas melakukan kegiatan di luar rumah dan membuat dirinya merasa gerah, maka otomatis ia akan mandi.

Namun, bukan berarti orang yang hanya diam di rumah tidak butuh mandi, karena sudah sewajarnya manusia memang diberikan fitrah untuk bersih salah satunya dengan cara mandi.

Bahkan, jika seorang muslim tidak menjaga kebersihannya, bagaimana ia akan menjalankan ibadah sholat yang mengharuskan suci dari hadas dan najis?

Sehingga mandi sudah menjadi rutinitas dan kegiatan yang dijalani dalam kehidupan sehari-hari.

Lantas, bagaimana adab mandi sebenarnya? Apakah boleh mandi dalam keadaan telanjang?

Beirkut ini hukum mandi dalam keadaan telanjang dijabarkan Ustaz Khalid Basalamah melalui kanal YouTube Khalid Basalamah Official.

Baca juga: Apa Hukum Merayakan Ulang Tahun Dalam Pandangan Islam? Begini Penjelasan Ustaz Khalid Basalamah

ilustrasi mandi wajib
ilustrasi mandi (tribunnews)

Kalau seseorang hanya sekadar ingin merawat tubuhnya secara umum dibolehkan dia mandi.

Bahkan beberapa kali mandi pun dalam sehari boleh.

Sebagaimana Nabi Sholallahu'alaihiwasallam memberikan perumpamaan tentang sholat 5 waktu.

Apa kata beliau dalam hadits yang shahih bagaimana kalau di depan rumah seseorang di antara kalian terdapat sungai yang mengalir dengan deras, lalu dia mandi sehari lima kali, apakah tertinggal kotoran di tubuhnya?

Maka para sahabat mengatakan tentu tidak ada ya Rasulullah, kalau sehari orang mandi bisa sampai lima kali luar biasa itu.

Maka kata Nabi Sholallahu'alaihiwasallam begitulah perumpamaan lima waktu sholat Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib dan Isya akan membersihkan dosa-dosa seseorang.

"Tapi ada perumpamaan Nabi Sholallahu'alaihiwasallam mengatakan sehari mandi 5 kali.

Tentu ini bukan mutlak diambil seperti itu, tapi bisa saja seseorang tidak dibatasi mengambil sebuah hikmah, tidak dibatasi mandi selama ia butuhkan, tentu juga tidak boleh berlebih-lebihan, mubazir dalam arti kata terlalu banyak menggunakan air," jelasnya.

Maka dari itu, dapat diambil hikmah jika tidak mengerjakan sesuatu secara berlebihan termasuk mandi yang mengarah pada mubazir.

"Intinya teman-teman usahakan niat mengerjakan seusuatu yang mubah pun, mandi asalnya mubah, mirip juga makan mubah, tapi dia bisa menjadi sunnah kalau anda niatkan untuk mematuhi Allah Subhanahuwata'ala atau merawat tubuh yang Allah amanatkan," jelas Ustaz Khalid Basalamah.

"Semua itu untuk menggunakan hak tubuh kita atau menggunakan pakaian karena perintah Allah Subhanahuwata'ala maka dari mubah menjadi sunnah dan bisa menjadi pahala," terangnya.

Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Syekh Abu Bakar Jabir al-Jazairi Rahimahullah di dalam buku Minhajul Muslim.

Lantas, bagaimana adab mandi sebenarnya?

Adab-adab Ketika Mandi 

"Dan boleh saja seseorang di kamar mandi kalau di rumahnya dia dengan tidak menggunakan pakaian, supaya maksimal dalam membersihkan tubuhnya terutama kalau mandi wajib seperti junub, haid, dia butuh untuk semua sisi tubuhnya, bahkan di sela-sela jarinya butuh diselat-selatkan air, di lipatan-lipatan sisi depannya lawanntya siku, atau di bagian belakang lutut atau di antara paha dan betis, jari-jari kaki.

Ini lipatan-lipatan yang ketiak dibutuhkan untuk digosok bagiannya dengan air, supaya air itu merata, menyentuh semuanya sehingga maksimal dalam mematuhi Allah Subhanahuwata'ala berhubungan dengan masalah mandi ini tentunya," jelas Ustaz Khalid Basalamah.

Namun, ada hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan sebelum mandi yakni adab-adab masuk ke kamar mandi.

"Seperti masuk kamar mandi dengan kaki kiri dan membaca doa Allohumma inni a'udzu bika minal khubutsi wal khobaa itsi

Artinya:

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari sesuatu yang keji dan menjijikan."

Baca juga: Apa Hukum Memanjangkan dan Memelihara Jenggot? Apakah Haram Memangkasnya? Begini Penjelasan Tepatnya

Pada saat keluar menggunakan kaki kanan dan membaca ghufronaka artinya pengampunan wahai Tuhanku.

Jangan lupa menggunakan sikat gigi dan juga termasuk bisa diniatkan sebagai pengganti siwak sehingga ada pahalanya.

"Jadi semua ini adalah bagian daripada syariat, begitu juga bagaimana rambut disisir dengan rapi sebagaimana Nabi Sholallahu'alaihiwasallam sering contohkan bahkan digambarkan oleh para sahabat beliau pernah terlihat oleh para sahabat selepas mandi dan menyisir rambutnya dengan rapi," jelasnya.

"Ini adalah semua bagian daripada hal-hal yang satu rangkaian yang tidak mungkin bisa dipisahkan," tambahnya.

Pembahasan ini dijelaskan oleh Ustaz Khalid Basalamah lantaran ada potongan hadits Nabi Sholallahu'alaihiwasallam Ayub mandi dalam kondisi tidak menggunakan pakaian.

"Karena ada orang walaupun di kamar mandi rumahnya mungkin dia masih menggunakan kain tertutup, padahal sebenarnya dia sudah tertutup dengan dinding kamar mandi, berbeda kalau dia di tempat umum," ujarnya.

Dalam hal ini Ustaz Khalid Basalamah juga sekaligus mengingatkan larangan membuka pakaian di tempat umum.

"Ada sebagian orang kalau ada mandi di kali atau sungai kadang-kadang mereka terutama kaum wanita seringkali terbuka aurat mereka, walaupun mereka menggunakan kain sarung dari dada sampai ke paha, tapi juga bagian yang lainnya tetap terbuka," terangnya.

Dikatakan pula tradisi seperti ini pernah terjadi di musim haji.

Ada beberapa jemaah yang pergi haji dan mandi dalam kondisi seperti ini di daerah Arafah, tempat di mana seharusnya ibadah lebih maksimal karena puncak haji di situ.

"Pada saat mereka mandi, mereka ikutin tradisi mereka di pedalaman dan ini tidak boleh tentunyam karena mereka anggap ini bukan sebuah pelanggaran, padahal ini adalah pelanggaran," ungkapnya.

Baca juga: Hukum Ziarah Kubur Bagi Perempuan Diperbolehkan Selama Perhatikan Hal-hal Ini, Awas Bisa Jadi Haram!

SUBSCRIBE US

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved