Pemilu Tetap Digelar Buat Polisi India Kewalahan, Calon Wakil Rakyat Nekat Buat Kerumunan Pendukung

Tidak hanya itu, para kandidat yang mencalonkan dirinya dalam Pemilu juga nekat menggelar pertemuan besar meski pemerintah sudah menetapkan pembatasan

AFP
(FOTO ILUSTRASI) Beberapa personil polisi India bersiap melakukan operasi SAR korban runtuhnya gletser Himalaya, beberapa waktu yang lalu. 

SRIPOKU.COM, INDIA -- Meski lonjakan kasus Covid-19 di negaranya dalam angka yang sangat mengkhawatirkan, masyarakat di India, tepatnya di bagian Uttar Pradesh, India ternyata tetap nekat melangsungkan Pemilu (Pemilihan Umum).

Tidak hanya itu, para kandidat yang mencalonkan dirinya dalam Pemilu juga nekat menggelar pertemuan besar meski pemerintah sudah menetapkan pembatasan terkait kerumunan untuk mencegah penyebaran Covid-19 agar tak meluas.

Hal ini, seperti dilansir dari Hindustan Times, Senin (3/5/2021), hal ini tak pelak membuat pihak kepolisian di kota tersebut kesulitan mengatasi kerumunan yang jumlahnya membludak.

===

Seperti Apa Situasi Pemilu di India ?

Mengutip dari Hindustan Times, Mahkamah Agung India telah menolak untuk menunda proses penghitungan suara pada Sabtu (1/5/2021).

Di Uttar Predesh senduru penghitungan suara sebagian besar disaksikan dari 829 pusat penghitungan suara.

Sekitar 120 juta pemilih berpartisipasi dalam pemungutan suara empat fase yang berakhir pada 29 April 2021 lalu ini.

Ada 203.050 surat suara yang tersebar di lebih dari 80.000 tempat pemungutan suara.

Komisi Pemilihan Umum Negara (SEC) mengatakan, hasil akhir pemilu akan tersedia setelah Senin (3/5/2021) siang.

"Penghitungan suara telah dimulai di semua pusat setelah menyiapkan bundel surat suara," kata juru bicara SEC, melansir Hindustan Times, Senin.

Dia mengatakan, semua tindakan telah diambil untuk menegakkan protokol Covid-19.

Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) membawa kayu untuk menyiapkan tiang pemakaman untuk korban penyakit virus corona (COVID-19) selama kremasi massal di krematorium di New Delhi, India, Senin (26/4/2021).
Petugas kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) membawa kayu untuk menyiapkan tiang pemakaman untuk korban penyakit virus corona (COVID-19) selama kremasi massal di krematorium di New Delhi, India, Senin (26/4/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/ADNAN ABIDI)

===

Jaga Jarak Tak Maksimal Diterapkan Masyarakat

Masyarakat diizinkan memasuki pusat penghitungan hanya jika dinyatakan negatif Covid-19 dalam 48 jam sebelum dimulainya proses penghitungan suara atau telah mendapat dosis kedua vaksin.

Akan tetapi, protokol jaga jarak fisik dilanggar di sebagian besar pusat penghitungan.

Pelanggaran jarak fisik terjadi di wilayah seperti di Agra, Kasganj, Etah, Firozabad, dan Aligarh.

Bahkan, di wilayah Etah, pendukung dari dua kandidat sempat berseteru.

Hal ini segera ditangani oleh polisi yang kemudian berakhir dengan pelarangan prosesi kemenangan.

Foto udara suasana pemakaman warga Muslim yang meninggal karena Covid-19 di New Delhi, India.
Foto udara suasana pemakaman warga Muslim yang meninggal karena Covid-19 di New Delhi, India. (Istimewa)

===

Pandemi Covid-19 di India Mencapai Rekor Terburuk

Dilansir dari ABC News, Minggu (2/4/2021), India mencatatkan rekor terburuk atas penambahan kasus harian Covid-19.

"Tsunami" Covid-19 di India bahkan telah melampaui 400.000 kasus harian baru untuk pertama kalinya.

Pihak berwenang turut melaporkan 402.110 kasus baru pada Jumat (30/4/2021).

Tidak hanya itu, Lockdown telah diberlakukan bagi hampir 19 juta orang di India dan akan diperpanjang seminggu lagi sebagai akibat dari terus meningkatnya kasus Virus Corona.

Kepala Menteri Delhi, Arvind Kejriwal mengatakan, kebijakan lockdown telah dimulai sejak 19 April 2021 dan akan berlanjut hingga setidaknya 10 Mei 2021.

Seperti diberitakan sebelumnya, India memimpin lonjakan infeksi Covid-19 di seluruh dunia.

Situasi di negara ini semakin mengkhawatirkan karena terus mencatatkan rekor kasus harian terbanyak selama seminggu terakhir.

"Tsunami" Covid-19 di India berawal pada 22 April 2021, dengan laporan kasus harian Covid-19 sebanyak 314.835 kasus.

Jumlah itu terus meningkat sampai dengan hari ini, Senin (3/5/2021) dengan total 19.919.715 kasus.

Berdasarkan data dari Worldometers, hingga Senin pagi ini pukul 07.00 WIB, India melaporkan penambahan kasus harian sebanyak 370.059 kasus.

===

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi di India Kewalahan Tangani Kerumunan akibat Pemilu"

===

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved