Sosok Sepipa Rezi Asal Lubuklinggau Tersangka Alat Antigen Bekas di Kualanamu, Dia Kecil Yatim Piatu

Sepi merupakan salah satu tersangka yang ditangkap polisi di pintu keluar Bandara Kualanamu Medan ketika tengah membawa stik antigen.

Editor: Refly Permana
tribunsumsel/eko
Eli (45) bibi Sepipa di Desa Lubuk Besar Kecamatan Tiang Pungpung Kepungut Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan (Sumsel) 

SRIPOKU.COM, LUBUKLINGGAU - Sepipa Rezi (20), Picandi Mosko (45), Devi Jaya (20), Marzuki (30) dan R (21) adalah lima tersangka alat antigen bekas di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.

Mereka diketahui tercatat sebagai warga Lubuklinggau dan Musi Rawas, serta masing-masing tersangka masih memiliki kekerabatan keluarga yang dekat.

Eli (45), bibi Sepipa Rezi, mengaku kaget mendengar keponakannya ditangkap polisi.

Dikatakannya, Sepi, Devi Jaya dan Marzuki  merupakan warga Desa Lubuk Besar, Kecamatan Tiang Pungpung Kepungut Kabupaten Musi Rawas Sumatera Selatan (Sumsel).

Sosok Candra yang Tewas Saat Coba Tangkap Begal di OKU Selatan, Kini Warga Desa Tetap Ingat Padanya

Ia merupakan salah satu tersangka yang ditangkap polisi di pintu keluar Bandara Kualanamu Medan ketika tengah membawa stik antigen.

Eli tidak menyangka sama sekali bila keponakannya akan bernasib naas ditangkap polisi dalam kasus daur ulang stik swab antigen Bandara Kualanamu.

"Tidak menyangka sama sekali, sedih rasanya," kata Eli, Minggu (1/5/2021).

Eli lantas menceritakan sosok Sepi tersangka alat antigen bekas tersebut.

Dikatakan Eli, Sepi merupakan anak yatim piatu, sejak kecil ia ikut dengan Eli hingga menamatkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kecamatan Muara Beliti tahun 2019 lalu.

"Karena masih ada ikatan keluarga dengan (Picandi) diajak bekerja di Medan. Semenjak bekerja, Sepi belum pernah pulang (ke Lubuk Besar)," ungkapnya.

Selama hidup bersama Eli, Sepi merupakan pribadi baik dan dikenal warga sekitar rajin beribadah, selama menempuh pendidikan SMA Sepi tidak pernah meninggalkan shalat lima waktu.

Omong Kosong Alat Antigen Bekas Hemat Anggaran, Ahli Mikrobiologi Prof Yuwono: Bukan Begitu Caranya!

"Selama bersama saya dia (Sepi) pribadinya baik, tidak pernah keluar rumah seperti anak-anak pada umumnya, bahkan salat lima waktu tidak pernah tinggal," ujarnya.

Aktivitasnya selama pulang sekolah pun selalu dihabiskannya menolong Eli seperti menyapu dan mengepel rumah, dan sekali-sekali pergi ke Pasar membeli kekurangan isi warung milik Eli.

"Paling sekali-sekali ke pasar kalau ada isi warung yang habis, anaknya baik di rumah inilah ngepel nyapu," ungkapnya.

Saparudin yang merupakan Sekdes Lubuk Besar mengaku bersama warga Desa Lubuk Besar Lainnya juga merasa kaget kalau Picandi bersama Sepi, Devi Jaya dan Marzuki ditangkap polisi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved