Mantan Komandan KRI Nanggala 402

Mantan Komandan KRI Nanggala 402 Kolonel Iwan,Terbujur Sakit Terpaksa Jual Rumah untuk Pengobatan

Cerita demi cerita pun muncul setelah tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 bersama 53 penumpang.

Editor: Salman Rasyidin
(Dok. Pelopor Passus Kapal Selam Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa) X Editor David Oliver Purba
Mantan Komandan Satuan Kapal Selam TNI AL Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwan semasa masih sehat dan bertugas yang kini terbaring sakit di kediamannya Tasikmalaya. 

SRIPOKU.COM—Cerita demi cerita pun muncul setelah tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 bersama  53 penumpang.

Salah satunya Mantan Komandan KRI Nanggala-402 Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa yang terbaring lemah akibat penyakit paru-paru kronis yang dideritanya.

Untuk pengobatan pun terpaksa jual rumah.

Mengutip KOMPAS.com dijelaskan bahwa Mantan Komandan KRI Nanggala-402 Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa yang berstatus aktif sebagai sebagai prajurit TNI AL aktif terbaring lemah akibat penyakit paru-paru kronis yang dideritanya.

Momoh Fatimah (83), ibu kandung Iwa Kartiwa, mengatakan, Iwa mengalami sakit setelah 26 tahun bertugas di kapal selam.

Selama ini, lanjut Momoh, Iwa selalu memaksakan bertugas dan rasa sakitnya tak pernah terasa. Baca juga: Cerita Mantan Komandan KRI Nanggala-402, Kapal Selam Tua, Saat Ada Masalah

Tak Bisa Apa-apa

Tak heran, badan Iwa jadi kurus kering dan menderita penyakit paru-paru akibat selalu mengisap bubuk besi saat berlayar di kapal selam.

Kini, mantan komandan kapal selam KRI Nanggala-402 itu hanya bisa terbaring lemah dan sulit berbicara.

"Makanya badannya kurus dan kecil. Iwa sangat paham sekali pekerjaan yang diembannya sebagai ahli kapal selam di Indonesia," ujar Momoh, saat ditemui di rumahnya, Sabtu (1/5/2021) pagi.

Untuk pengobatan Iwa terpaksa menjual rumahnya.

Kini Iwa dan keluarganya tinggal di gang sempit yang ada di wilayah Paseh, Kota Tasikmalaya.

"Kalau rumahnya dulu ada, tapi bukan di Jati, di Parhon itu.

Itu sudah lama dijual untuk berobat," kata Heni Hunaeni (62), ibu mertua Iwa.

TNI aktif

Heni mengatakan, Iwa merupakan prajurit TNI AL aktif.

Masa tugas Iwa masih menyisakan enam tahun lagi menuju waktu pensiun.  

Heni hanya bisa berharap Iwa kembali sehat dan bisa membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil.

Sebelumnya diberitakan, mantan Komandan Satuan Kapal Selam (Satsel) Koarmada II sekaligus mantan Komandan KRI Nanggala-402 Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa terbaring lemah akibat penyakit yang dideritanya.

Iwa selama ini dikenal sebagai perwira Angkatan Laut di kampung halamannya Tasikmalaya sekaligus adik kandung kelima dari mantan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal (Irjen) Purnawirawan Anton Charliyan.

Kondisi kesehatan Iwa sampai sekarang belum juga membaik.

Iwa kini diurus oleh istri dan anak-anaknya.

"Iya, Iwa itu adik kandung saya dan dia juga sebagai salah satu petugas pelopor kapal selam di Indonesia.

Iwa sekarang terbaring sakit dan saat mendengar insiden KRI Nanggala, kami langsung nangis.

Namun, mereka sudah tahu risiko pasukan khusus kapal selam itu gadaikan hidupnya dengan maut," jelas Anton kepada Kompas.com saat dihubungi via WhatsApp, Jumat (30/4/2021).

Jual Rumah

Pelataran megah dan ornamen mewah tak terlihat sama sekali di sebuah rumah yang saat ini ditempati oleh sosok perwira pasukan khusus kapal selam sekaligus mantan Komandan KRI Nanggala-402 serta Satuan Kapal Selam Koarmabar II TNI AL Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa di Jalan Paseh, Kota Tasikmalaya, Sabtu (1/5/2021).

Rumah sosok pria yang berpangkat satu tingkat lagi sebagai perwira tinggi dan menjadi salah satu andalan khusus Kapal Selam Indonesia tersebut tak terlihat ada deretan mobil atau gerbang tinggi laiknya kebanyakan para pejabat tinggi TNI lainnya.

Gang Haji Shaun Jalan Paseh Kota Tasikmalaya menjadi saksi sang kolonel bolak-balik berjalan kaki setiap menuju rumahnya dari depan jalan raya berjarak sekitar 20 meter.

Inilah rumah Sang Kolonel Iwa Kartiwa penakluk kapal selam Indonesia yang saat ini sakit tak berdaya dan tak bisa bicara akibat radiasi serbuk besi kapal selam di rumah gang sempit Jalan Paseh, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (1/5/2021).
Inilah rumah Sang Kolonel Iwa Kartiwa penakluk kapal selam Indonesia yang saat ini sakit tak berdaya dan tak bisa bicara akibat radiasi serbuk besi kapal selam di rumah gang sempit Jalan Paseh, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (1/5/2021). ((KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA))

Tepat di depan persimpangan gang tersebut terlihat rumah bercat kuning kecoklatan yang di depan pagarnya berdiri tegak bendera merah putih setengah tiang.

Rupanya bendera setengah tiang tersebut dipasang oleh keluarga sang kolonel untuk menghormati para awak KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam di Perairan Bali pekan lalu.

Diketahui, sang kolonel senior pasukan khusus kapal selam milik Indonesia itu saat ini tinggal di rumah yang berlokasi di gang sempit bersama istri dan ketiga anaknya selama ini.

Sang kolonel penakluk seluruh kapal selam milik Indonesia itu kini hanya bisa terbaring lemas dan tak bisa bicara akibat puluhan tahun terkena radiasi serbuk besi saat menjalankan tugas di kapal selam.

"Kalau hari ini tidak ada, tadi subuh berangkat untuk berobat ke RS di Jakarta. Tadi juga banyak orang yang pada datang mau jenguk ke sini. Tapi, anak saya sudah berangkat dibawa berobat ke Jakarta," jelas Heni Hunaeni (62), ibu mertua sang kolonel kepada Kompas.com saat ditemui di rumahnya, Sabtu pagi.

Heni pun turut bercerita kalau anaknya langsung menangis terisak saat mendengar seluruh anak didiknya di KRI Nanggala tenggelam.

Suara bicara yang parau terdengar dibarengi isakan tangisannya.

Kala itu, Heni pun ikut panik dan kaget bagaimana kalau hal itu menimpa menantunya tersebut.

Apalagi, ketiga anaknya sampai sekarang masih kecil dan tak bisa bermain dengan ayahnya karena hanya bisa terbaring tak berdaya di kamar tidur setiap harinya.

"Tiap hari begitu saja di kamar tidur dan sudah tak bisa bicara. Berobat terus sudah tahunan bolak balik Tasikmalaya-Jakarta. Sekarang sudah tak tinggal lagi di Surabaya sejak akhir 2019 terakhir menjabat Komandan Satsel. Sekarang tinggal di sini," ujar ibu paruh baya berkerudung coklat tersebut.

Jual rumah untuk pengobatan

Heni pun bercerita kalau anak dan menantunya tersebut telah menjual rumah pribadinya di daerah Parakan Honje (Parhon) Indihiang untuk biaya berobat selama ini.

Sejak dijualnya rumah untuk berobat beberapa tahun lalu, sang kolonel beserta istri dan anaknya kini tinggal di rumah gang sempit bersama mertuanya tersebut.

 "Kalau rumahnya dulu ada tapi bukan di Jati, di Parhon itu. Itu sudah lama dijual untuk berobat Pak," kata Heni sembari mengingat kembali tahun berapa anaknya menjual rumahnya di Parhon. Heni pun yang ramah mempersilakan Kompas.com untuk masuk ke teras depan rumah saat meminta izin mengambil foto.

Dirinya dan keluarga pun merasa khawatir karena kejadian informasi anaknya sang kolonel sakit menjadi ramai dan banyak sekali tamu yang datang untuk menjenguk dan sekadar menanyakan kondisi menantunya tersebut.

"Ini enggak akan apa-apa anak saya. Saya takut nanti malah jadi pikiran dan kasihan sedang sakit. Takut jadi pikiran kenapa jadi ramai begini pada tahu anak saya sakit. Banyak orang yang datang ke sini," ujar Heni.

Baca juga: Tak Ada Biaya, Nelayan Cirebon Mudik dari Jakarta Pakai Perahu, Terkena Badai dan Angin Kencang

Sampai sekarang pun, lanjut Heni, menantunya tersebut masih aktif berpangkat Kolonel TNI AL dan masa tugasnya masih menyisakan waktu 6 tahun lagi menuju waktu pensiun.

Heni hanya bisa berharap, menantunya akan sehat kembali dan membesarkan ketiga anaknya yang masih kecil selama ini.

"Masih aktif, belum pensiun, masih 6 tahunan lagi. Saya kurang tahu kapan pulangnya dari Jakarta ke Tasikmalaya," tukas dia.

Sebelumnya, Mantan Komandan Satuan Kapal Selam (Satsel) Koarmada II sekaligus Mantan Komandan KRI Nanggala 402 Kolonel Laut (P) Iwa Kartiwa, terbaring lemah akibat penyakit yang dideritanya selama ini di kediaman keluarganya di wilayah Paseh, Kota Tasikmalaya.

Iwa selama ini dikenal sebagai perwira Angkatan Laut di kampung halamannya Tasikmalaya sekaligus adik kandung kelima dari mantan Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal (Irjen) Purnawirawan Anton Charliyan.

Kondisi kesehatannya sampai sekarang tak membaik dan hanya bisa berbaring dengan kondisi tak berdaya dengan diurus oleh istri dan anak-anaknya.

"Iya, Iwa itu adik kandung saya dan dia juga sebagai salah satu petugas pelopor kapal selam di Indonesia. Iwa sekarang terbaring sakit dan saat mendengar insiden KRI Nanggala, kami langsung nangis. Namun, mereka sudah tahu risiko pasukan khusus kapal selam itu gadaikan hidupnya dengan maut," jelas Anton kepada Kompas.com saat dihubungi via telepon whatsapp, Jumat (30/4/2021).

Sebelumnya, Kapal Selam KRI Nanggala 403 milik TNI AL tenggelam di Perairan Bali, Rabu (21/4/2021) lalu. Kapal selam itu diketahui buatan Jerman 1979 dan kini telah berusia 41 tahun.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tubuh Kolonel Iwa, Mantan Komandan KRI Nanggala-402 Kurus Kering, Rumah Dijual untuk Pengobatan", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2021/05/01/193915578/tubuh-kolonel-iwa-mantan-komandan-kri-nanggala-402-kurus-kering-rumah?page=all#page2.

Sumber:
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved