7 Makna Lailatur Qadar yang Jarang Diketahui dan Sebab Nabi SAW Merahasiakan Waktu Terjadinya
Rasulullah pun menganjurkan, jika sudah masuk 10 malam terakhir bulan Ramadhan, maka dianjurkan meningkatkan ibadah
Hal disebutkan dalam Surat Al Isra ayah 30
"Sesungguhnya tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang dia kehendaki dan menyempitkannya. Sesungguhnya dia maha mengetahui dan maha melihat terhadap hamba-hamba-NYA (QS Al Isra ayat 30)
5. Kekuatan dan Kemampuan yang tidak terbatas
6. Menyempurnakan Sebuah pekerjaan
Makna ini disebutkan dalam hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan Al Bukhari.
"Jika kalian melihatnya (hilal) Shaumlah dan jika melihatnya (hilal) berbukalah, jika kalian melihat samar (untuk melihatnya), sempurnakanlah (menjaga puasa selama 30 hari).
7. Mempersiapkan atau menaksir
Artinya seorang muslim yang memutuskan untuk menjalani ibadah puasa selama 30 hari, sama dengan menaksir kemampuan untuk mempersiapkan diri menjadi lebih baik lagi. Hal ini disebutkan dalam ungkapan dalam Mukhtar Al Shihah bagian 1 halaman 219:
"Aku menentukan sesuau yang berabrti mempesiapkan."
Dari 7 makna di atas maka dapat disempunkan jika makna Lailatul qadar sangat luat, sebab berdasarkan artinya maka peristiwa turunnya Lailatul Qadar terjadi di malam hari di waktu yang ganjil. Hal ini ditegaskan oleh Ustaz Abdul Somad bahwa waktu ganjil di 10 terakhir adalah 21, 23, 25, 27, dan 29.
Maka berikut maknanya:
Lailatul qadar dalah malam yang penuh ukuran, penghormatan, ketentuan, kesempitan, kekuatan, kesempurnaan, dan persiapan.
Penuh ukuran diartikan sebagai malam yang lebih baik dari pada serbu bulan. Selain itu Lailatul qadar bertepatan dengan malam turunnya Al Quran.
"Sesunggunya kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemulilaan (Lailatul Qadar). Dan tahukah kamu apakah malam kemulilaann itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari pada seribulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin tuhannya untuk mengatur segala urusan. Maka itu (penuh) kesehteraan sampai terbit fajar. (Al Qard 1-5)
Sebab Rasulullah Merahasiakan Turunnya Lailatul qadar: