Mahasiswi Hilang Pasca Telepon Habis Bensin, Ternyata Dibawa Keliling Sopir Truk Sampah Lalu Dibuang

Namun, ia hanya menemukan sepeda motor anaknya dalam kondisi ringsek. Tak hanya itu, ia juga kaget terdapat banyak darah di dekatnya.

Editor: Hendra Kusuma
Tribunnews.com
Ilustrasi Mayat 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Warga sempat dibuat heboh dengan laporan pihak keluarga, jika seorang mahasiswi bernama Ulfa (21) hilang sejak Rabu lalu, hingga jenazahnya kemudian ditemukan oleh ayah korban Gradus, pada keesokan harinya Kamis (29/4/2021).

Penemuan jenazah korban ini membuat heboh warga sekitar dan tetangga, sebab Ulfa, ibu muda ini terakhir dilaporkan menelepon ayahnya Edmunus karena kehabisan bensin dan dalam perjalanan pulang ke rumah.

Apalagi Ulfa yang memang membawa sepeda motor saat bekerja, sempat menelepon ayahnya karena kehabisan bensin, sang ayah kemudian mendatangi lokasi dan mendapatkan Ulfa sudah tidak ada ditempat.

Menurut Edmundus, dia hanya menemukan sepeda motor milik anaknya seperti ditabrak dan dalam kondisi rusak dan terdapat banyak darah.

Edmundus memutuskan untuk melaporkan kasus ke polisi.

Dari laporan ayah korban inilah polisi melakukan pengembangan dan akhirnya menangkap pelaku KL

Kasat Reskrim Polres Nunukan AKP Marhadiansyah Tofiqs Setiaji Jumat (30/4/2021) mengatakan, pelaku pun mengakuinya bahwa dialah yang menabrak Ulfa saat berhenti di pinggir jalan hingga tewas.

Karena takut diamuk massa, Marhadiansyah mengambil mayat korban untuk menghilangkan jejak.

"Pelaku sempat membawa korban berputar-putar. Kita masih koodinasi untuk sangkaan pasalnya. Apakah ini masuk laka lantas atau kriminalitas," jelas Marhadiansyah.

Korban lantas di bawa berputar-putar dan memutuskan membuang jenazah pelaku ke kebun pisang.

"Mayat ditemukan dikebun oleh ayah korban dan ditemukan dalam kondisi mengenaskan ditutupi kebun pisang," ujarnya.

"Kepalanya pecah karena ditabrak korban," jelasnya.

Menurut Kasat, pihaknya pun sudah menangkap seorang sopir truk sampah Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, berinisial KL (50).

KL ditangkap karena menabrak Balandina Ulfa hingga tewas. Tak hanya itu, KL juga membuang jasad korban ke tengah perkebunan warga.

Marhadiansyah menjelaskan kasus ini terungkap berawal dari laporan keluarga korban yang kebingungan mencari anaknya setelah mendapat panggilan telepon.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved