Bus PO di Palembang Terakhir Jual Tiket 4 Mei 2021, Larangan Mudik Takut Disuruh Putar Balik

Laporan wartawan Sripoku.com,  Odi Aria

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Para pengusaha PO Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di Palembang membatasi penjualan tiket bus maksimal pada tanggal 4 Mei 2021. 

Pembatasan pesanan tiket bus tersebut lantaran para pengusaha bus khawatir, apabila bus tetap nekat beroperasi membawa penumpang pada masa larangan arus mudik akan dipaksa petugas untuk memutar balik. 

Dari pantauan sripo, Selasa (27/4/2021) di sejumlah PO bus di Jalan Kolonel H Burlian  dan Jalan Soekarno Hatta Palembang, tak terjadi penumpukan penumpang yang memesan tiket.

Sejumlah loket tampak diisi beberapa calon penumpang yang akan berangkat ke sejumlah daerah di Pulau Jawa. 

Koordinator PO Bus Sari Mustika, Sucipto mengungkapkan PO Bus mereka mengikuti aturan resmi yang dikeluarkan pemerintah yang melarang mudik Lebaran 2021 selama 6-17 Mei 2021.

Sehingga mereka memutuskan menjual tiket terakhir pada tanggal 4 Mei mendatang.

Bus Sari Mustika tujuan Palembang- Semarang baru akan menjual tiket kembali usai aturan larangan mudik berakhir. 

"Di atas tanggal 4 kita tidak jual lagi tiket. Kami dengar-dengar dari media kalau masih nekat beroperasi pada masa arus mudik bus akan dipaksa putar balik," katanya,  Selasa (27/4/2021).

Dijelaskannya, sampai saat ini belum ada lonjakan berarti dari para penumpang.

Dalam satu hari Bus Sari Mustika hanya memberangkatkan satu unit bus tujuan Semarang yang berisikan maksimum 45 orang penumpang. 

Untuk menaiki bus AKAP, diakui Sucipto tak ada aturan khusus yang mewajibkan calon penumpang melampirkan syarat bebas Covid-19  seperti Rapid tes atau Swab Test. 

"Banyak penumpang yang bimbang mudik karena aturan pemerintah. Untuk harga tiket kita belum ada kenaikan,  tetap normal Rp 420 ribu," jelasnya. 

Tidak hanya tujuan Pulau Jawa, sejumlah penumpang PO Epa Star tujuan Sumatera Barat juga banyak yang membatalkan tiket keberangkatan.

Para penumpang membatalkan tiket pada umumnya merasa takut dan ragu karena adanya larangan dan pemeriksaan di batas kota.