Posisi 53 Awak di Bagian KRI Nanggala yang Terbelah, Singapura Sedih, MV Swift Rescue Telah Membantu

"Kami berharap 53 Awak segera diketahui posisinya, sehingga keluarga mendapatkan kepastian nasib orang yang mereka cintai.

Editor: Hendra Kusuma
Ist/handout
Foto penampakan KRI Nanggala dari Citra Kamera MV Swift Rescue, Senin (26/4/2021), Insert KRI Nanggala beberapa waktu lalu 

Sementara itu, KSAL Laksamana Yudo Margono mengatakan, tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala bukan karena human eror, sebab proses dan prosedur penyelaman sudah benar.

Namun, pihaknya tetap akan melakukan investigasi menyeleuruh terhadap KRI Nanggala 402 untuk mencegah agar hal ini tidak lagi terjadi.

Untuk itu proses evakuasi dan pengangkatan akan segera dilakukan.

"Tentunya diangkat dan dievakuasi agar tidak sekedar diangkat tetapi untuk ivenstasi menyeluruh, karena kita masih punya kapal selam sejenisnya agar kejadian seperti ini tidak lagi terjadi di masa mendatang," jelasn seperti dilansir dari kompas.tv.

Seperti diketahui, berdasarkan rekaman Citra Kamera, kapal selam KRI Nanggala-402 terbelah menjadi 3 bagian, di kedalaman 838 meter, di Utara Laut Bali pada Minggu (25/4/2021), posisi ditemukan oleh MV Swif Rescue, kapa selam milik angkatan laut Singapura.

Berikut Kecanggihan MV Swift Rescue

Kapal milik angkatan Laut Singapura ini memang canggih, sebab dilengkapi dengan seluruh fasilita, mulai dari fitur-fitur canggih, kapal selam, perahu penyelamat jumbo, hingga kelengkap lainnya.

Maka itu, Kapal Singapura berhasil melacak keberadaan pasti dari KRI Nanggala, melansir laman Naval Technology, MV Swift Rescue merupakan Submarine Support and Rescue Vessel (SSRV) yang dioperasikan oleh Angkatan Laut Republik Singapura (RSN).

Dibangun TS Marine

Seperti diketahui, bahwa Kapal selam ini, dibangun oleh ST Marine, anak perusahaan dari Singapore Technologies Engineering (ST Engineering).

Penyelamatan dalam Kondisi Sea State 5

Kapal ini mampu melakukan operasi penyelamatan dalam kondisi Sea State 5

Se State 5 dalam hal ini merupakan laut dalam keadaan oseanografi, dimana kondisi umum permukaan laut bebas di wilayah perairan besar yang tengah bergejolak.

Dipengaruhi gelombang angin dan diserta arus air di lokasi dan keadaan tertentu. Dalam posisi ini Keadaan laut dikarakterisasikan oleh statistik, termasuk tingkat arus, periode, dan spektrum kekuatan. Sehingga keadaan dalam cuaca esktrem dan berubah-ubah.

Kapal ini diluncurkan pada November 2008, dilengkapi dengan kemampuan yakni,

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved