Kapal Selam Hilang Kontak

Kapal Selam Ditemukan Diduga Terapung Tanpa Ada Pergerakan & Pengawalan, Benarkah KRI Nanggala-402?

Video diunggah oleh akun @ind_uniform tersebut menunjukkan sebuah kapal selam dari kejauhan terlihat sedang berdiam tanpa pengawalan.

Penulis: fadhila rahma | Editor: Sudarwan
Instagram @ind_uniform
Kapal Selam Ditemukan Terapung Tanpa Adanya Pergerakan 

Merujuk dari keterangan Yudo, artinya hingga saat ini oksigen di kapal diperkirakan sudah habis.

Kerahkan KRI Rigel 399

Sementara itu, untuk mempercepat pencarian KRI Nanggala 402, pemerintah turut mengerahkan KRI Rigel 933.

KRI Rigel-933 datang pada Jumat (23/4/2021) kemarin dan menjadi menjadi harapan besar bagi tim pencari KRI Nanggala-402.

"Perkembangan proses pencarian saat ini kita harapkan salah satu KRI yang mampu memonitor bawah laut. KRI RIgel sudah berada dekat, hari ini merapat ," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Achmad Riad di Base Ops Lanud Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, dilansir Tribun Bali.

KRI Rigel-933 merupakan kapal canggih yang dibuat galangan kapal OCE Les Sables d’Olonne, Perancis.

Dikutip dari majalah Cakrawala Edisi 426 Tahun 215 milik TNI AL, nama Rigel diambil dari istilah astronomi sebagai bintang kedua yang paling bercahaya di rasio bintang, yakni Orion (Waluku).

Orion berwarna biru keputihan dan memiliki kekuatan cahaya sekitar 117 ribu kali luminositas matahari dengan diameter 74 kali matahari.

Dalam bahasa Arab, kata Rigel sering disebut “Rigl awza al-Yusra” yang berarti kaki kiri.

Kapal yang datang di Indonesia pada pertengahan Mei 2015 ini berjenis Multi Purpose Research Vessel (MPRV).

Memiliki kemampuan dalam melaksanakan survei hidrografi, oseanografi, geofisika, dan perikanan, KRI Rigel-933 berbeda dengan kapal perang pada umumnya.

Kapal ini berdimensi panjang 60,10 meter dan lebar 11,5 meter, serta mampu mengangkut total 46 orang.

Untuk kepentingan riset hidrografi, KRI Rigel-933 dilengkapi peralatan super lengkap, mulai Single Beam Echosounder KONGSBERG EA600 hingga Multibeam Shallow Water Dual head KONGSBERG EM2040 yang mampu melaksanakan pemetaan perairan dangkal dari 0 hingga 450 meter.

Lalu, untuk kepentingan survei laut dalam, terdapat Multibeam Deep Water KONGSBERG EM302 yang menggunakan gelombang suara pada frekuensi 30 KHz.

Alat ini mampu melaksanakan pemetaan bawah laut hingga kedalaman 7.000 meter.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved