Berita Prabumulih

Setahun Nganggur Akibat Covid-19, Suami Lampiaskan Amarah ke Istri, Korban : Saya Mau Dibunuh

Faktor ekonomi diduga kuat motif suami di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel), menganiaya istrinya.

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Edison
Puspa Dewi nyaris tewas dianiaya suami, jari tangan putus, mulut robek dan kepala bocor, Kamis (22/4/2021) 

SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Faktor ekonomi diduga kuat motif suami di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan (Sumsel), menganiaya istrinya.

Puspa Dewi (31) nyaris tewas di tangan suaminya Firmansyah.

Wanita 31 tahun mengalami patah hingga jari putus.

Tidak sampai disitu saja perlakuan yang ia terima dari sang suami.

Kepala korban dihantam pelaku dengan balok dan mulut ibu muda ini juga mengalami luka robek.

Namun nyawa korban masih bisa ditolong dan saat ini tengah dirawat di RSUD Prabumulih.

Faktor ekonomi menjadi penyebab dari peristiwa pemukulan tersebut.

Informasi yang dihimpun Sripoku.com, Firmansyah sudah setahun menjadi pengangguran.

Pelaku setahun terakhir tak bekerja karena imbas covid-19.

Diduga putus asa karena tak kunjung kerja, ia melampiaskan amarah ke sang istri.

Saat kejadian Kamis (22/4/2021) mereka tengah sahur di kediaman mereka Jalan Cempedak RT 03 RW 01 Kelurahan Gunung Ibul Kecamatan Prabumulih Timur Kota Prabumulih, Sumatera Selatan.

Firmansyah memukul kepala korban pakai kayu balok lalu menindih perut dan mencekik bagian leher korban.

Tidak sampai disitu saja, Firman juga memasukkan jari korban ke tenggorokan dan mematahkan jari tangan
korban bahkan putus.

Hal itu diduga sengaja dilakukan Firmansyah untuk membunuh istrinya Puspa Dewi.

"Dia (red suami) memang mau bunuh aku," kata Puspa Dewi ketika dibincangi wartawan di RSUD Prabumulih.

Puspa Dewi menuturkan, sang suami sejak menikah hingga 13 tahun usia perkawinan memang ringan tangan alias sering memukuli dirinya.

"Dia (Firmansyah-red) itu memang sering memukuli, sejak nikah pada 2008 sampai sekarang 13 tahun memang sering mukuli, aku bertahan karena anak," katanya.

Dengan terbata-bata, Puspa Dewi meminta bantuan pihak kepolisian untuk segera menangkap sang suami karena sudah tidak tahan lagi.

"Tekat aku sudah bulat, aku rela dia masuk penjara," tuturnya.

Selanjutnya ibu korban bersama keluarga yang tak terima dengan apa yang dialaminya Puspa Dewi kemudian melaporkan penganiayaan itu ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Prabumulih.

Selain itu keluarga korban juga meminta bantuan dari Satgas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

"Kami minta agar diproses hukum, kasian anak kami, berikan hukuman setimpal," harap Milawati (51), ibu korban.

Kapolres Prabumulih AKBP Siswandi SH SIK melalui Kasat Reskrim AKP Abdul Rahman membenarkan adanya peristiwa itu dan pihaknya telah menerima laporan dari keluarga korban.

"Laporan keluarga korban telah kami terima, memang benar akibat penganiayaan itu istri korban harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat sejumlah luka bahkan jari tangan sampai putus," katanya.

Kasat Reskrim mengaku saat ini pihaknya masih memburu pelaku yang merupakan suami korban. "Kami masih buru pelaku karena usai melakukan penganiayaan pelaku langsung kabur," tegasnya.(eds)

Dimasukan ke Tenggorokan, Jari Istri Dipatahkan Suami hingga Putus, Ibu Muda di Prabumulih Kritis

Istri Ajak Suami Berhubungan Badan, Adik Sepupu sudah Menunggu di Kamar : Petaka Cinta Segitiga

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved