Profil Selebriti
Profil Iyang Sule, Pemeran Willy di Preman Pensiun 5, Masa Lalunya Mengejutkan, Preman Asli!
Lantas siapa Iyang Sule pemeran Willy di Sinetron Preman Pensiun Season 5? Berikut profilnya.
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM - Sinetron Preman Pensiun 5 menjadi satu di antara beberapa tayangan yang ditunggu pemirsa layar kaca.
Nah dalam sinetron Preman Pensiun yang ditunggu-tunggu masyarakat ini ada salah satu pemain yang mencuri perhatian.
Ya, pemeran Willy yang diperankan Iyang Sule merupakan pemain Preman Pensiun season 5.
Di sinetron Preman Pensiun, Iyang Sule ini dikenal sebagai lelaki bertato dengan ciri khas kumis baplang.
Kini ia bekerja sama dengan Cecep dan mundur dari anak buah Bubun si mantan bos terminal.
Lantas siapa Iyang Sule pemeran Willy di Sinetron Preman Pensiun Season 5? Berikut profilnya.
Baca juga: Besi Siku Tower Transmisi Raib, PLN Berjibaku Mendirikan Tower Emergency Jaga Kehandalan Listrik
Baca juga: Mana yang Lebih Baik Didulukan Puasa Syawal atau Puasa Qodho Bagi Perempuan? Begini Jawaban Tepat
Baca juga: Sinopsis Preman Pensiun 5 Episode 23 April, Kemarahan Darman Berujung Petaka, Riwayat Bubun Tamat
Dian Karyana yang dikenal dengan nama Iyang Sule ini lahir di Bandung pada 24 Juni 1989.
Iyang Sule ini adalah aktor berkebangsaan Indonesia
Awalnya, ia merupakan seorang preman yang ditahan di Rumah Tahanan Kebonwaru, Jawa Barat.
Setelah keluar dari sana, ia mengubah jalan hidupnya dengan berkarier di dunia akting sebagai Kang Willy dalam sinetron Preman Pensiun dan sebagai Yoyok dalam film Bike Boyz.
Miliki Masa Lalu yang Kelam
Sama seperti di sinetronnya, Iyang Sule juga pernah mengalami masa lalu kelam dalam hidupnya.
Hal ini sempat dia ceritakan dalam sebuah video di kanal YouTube DIKDIK Channel.
"Jujur, kalau nanya tentang Iyang di Pasar Palasari di daerah mana pun pasti capnya jelek, pokoknya garis hitam," kata Iyang Sule dalam Bahasa Sunda, dikutip TribunJabar.id, Rabu (20/5/2020).
Iyang mengistilahkan, hal-hal buruk yang dilakukannya sebagai dados atau dahar dosa (makan dosa).
Jadi, di samping harus mencari uang dengan cara menjadi tukang parkir dan lain-lain, Iyang juga berbuat hal-hal negatif.
Iyang mengakui, ada fase di dalam hidupnya di masa lalu, dia terjun ke dunia kriminal.
"Mencuri, ngabangsat. Mabuk. Selingkuh. (Pokoknya) masa-masa tersulit itu adalah saat saya punya anak dari anak ke-1 dan ke-2. Anak saya sekarang 6. Itu dulu, merinding," ujarnya.
Akibat melakukan salah satu tindakan kriminal, Iyang pun pernah merasakan dinginnya jeruji besi penjara.
Dia harus hidup di balik sel penjara selama satu tahun lebih.
Iyang mengatakan, awal mula dia nekat melakukan tindakan kriminal itu akibat dari masalah perekonomian dan kurangnya moral.
"Saya melakukan tindakan kriminal di rumah tetangga. Heboh sekeluarga. Ibarat saya ngasih kotoran ke muka orang tua. Mungkin jalan dari Tuhan biar saya jera, jadi dimasukin ke bui. Saya di LP Kebonwaru," katanya.
Ada pelajaran sangat berharga yang didapatkan Iyang di dalam penjara.
Dia menyebut, di dalam sana diajarkan mengenai disiplin ibadah, bahasa, sopan santun, dan tatakrama.
"Pelajaran hidup semua ada di bui. Kebayang enggak, kalau kalian masih sering mabuk, saat istri lagi hamil, kalian ada di penjara. Kebayang pas takbiran (menyambut Lebaran), kita di penjara. Makanya jangan (nekat melakukan tindakan kriminal)," ujarnya.
Setelah keluar dari penjara, Iyang bingung hendak ke mana.
Baca juga: Sabu 10 Gram di Kantong Jaket, Pria Tugumulyo Ditangkap Saat Malam-malam Melintas di Tuah Negeri
Baca juga: SWIFT Rescue, KAPAL Canggih Singapura, Lacak Posisi Terakhir KRI Nanggala-402: Begini Caranya
Baca juga: Paslon DHDS Kalah di PSU PALI Tak Lagi Duduki Parlemen, Aktivitas Terkini Devi Harianto & Darmadi
Akhirnya, ada salah satu rekannya bernama Agus Nyno yang mengajaknya bergabung di Militant Indonesia.
"(Kata dia), 'sudah, daripada kriminal, kalau mau nge-dados, makan saja baut. Kalau lagi emosi, gas saja ke Jawa-Sumatera, momotoran (naik motor, touring, red)," katanya.
Iyang mengatakan, perbuatan kriminal hanya akan menyengsarakan keluarga, apalagi jika punya anak dan istri.
Sudah pasti anak istri lah yang akan merasakan kesengsaraan tersebut.
Kini, Iyang pun sedang menempuh jalan hidup yang benar.
Dia mengaku akan berubah ke arah yang lebih baik.
"Bagi semua yang nonton, yang kenal dengan Iyang, misalnya saya punya utang dalam hal finansial atau bahasa. Saya minta maaf. Sekarang saya memohon maaf, saya mau berubah, saya ingin membuat kebaikan ke depannya," ujarnya.
Peran di Preman Pensiun
Pemeran Willy ini juga sukses menarik perhatian pemain karena pembawaan aktingnya yang natural.
Willy ini diceritakan adalah preman terminal yang lebih memilih bergabung dengan cecep dibandingkan Bubun.
Ya, Setelah Bubun dibui, Cecep menjadi penguasa terminal menggantikannya.
Namun setelahnya, Cecep mundur dari terminal lantaran banyak teror yang terjadi pada anak buahnya.
Teror itu berasal dari Darman yang dimintai tolong oleh Bubun.
Sebelum mundur, Cecep telah menunjuk Willy untuk menjadi bos di terminal.
Permasalahan lain pun muncul, Willy akan diserang oleh beberapa anak buah Bubun.
Cerita perebutan terminal itu semakin hari semakin seru. Oleh karena itu tokoh-tokohnya pun banyak menjadi sorotan pemirsa layar kaca.
Punya Suara Merdu
Meski tampil cukup sangat di sinetron Preman Pensiun 5, Iyang Sule ternyata memiliki suara yang sangat merdu.
Pria yang memiliki 5 orang anak ini, bahkan memiliki kepiawaian dalam bidang musik yakni bermain gitar.
Tak banyak yang tahu Iyang Sule punya suara yang sangat merdu, bahkan videonya saat menyanyikan lagu Flanela telah ditonton 1 juta kali.
Banyak netizen yang terheran-heran dengan suara merdu Kang Willy.
Rupanya selesai sukses berperan di dunia akting, kini Iyang Sule tengah menjajaki karier menjadi seorang penyanyi.
Kini Willy digaet oleh label musik Mon Record Indonesia dan merilis single lagu pertamanya.
Uniknya, single lagu perdananya itu berjudul Terminal Menjadi Saksi.
Seperti diketahui terminal merupakan setting di mana ia berperan sebagai Willy menjadi bos terminal.
Dikutip dari kanal youtube Mon Record Indonesia, lagu tersebut bercerita tentang kerinduan seorang pria terhadapkekasuhnya yang meninggal dunia.
Tempat terminal adalah tempat bersejarah bagi dirinya merasakan kenangan.
Mulai dari awal kisah perkenalan dengan kekasihnya dan menjadi tempat nongkrong.
Baca juga: Mengenal Ustaz Miftahul Faizin, 8 Bulan Hafal Alquran, Kini Jadi Pengasuh Ponpes di Martapura OKUT
Baca juga: BLACK Out, Lewat dari 72 Jam, Nasib 53 Awak KRI Nanggala-402 Kritis: Cadangan Oksigen Habis
Baca juga: Seorang Penderita Kanker Stadium Empat Divonis 18 Tahun Penjara, Cewek Riau Terjerat Kasus Sabu