Petugas Kebersihan Masjidil Haram Asal Indonesia Ini Bertahan dengan Gaji Kecil, Alasannya Terharu!
Lantas, apa alasan terbesar dibalik petugas asal Indonesia tetap bertahan untuk bekerja di Masjidil Haram? Alasannya sangat mengharukan.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
"Lombok," sahut si WNI.
"Pantesan tetep cemerlang, saya Madura," ujar Faiz lagi.
Diketahui jika petugas WNI tersebut sudah 3 tahun bekerja di Masjidil Haram.
"Masya Allah," sahut Faiz.
Lebih lanjut, Faiz pun mengajak petugas WNI tersebut bebrincang-bincang.
"Ini banyak orang Indonesia yang kerja kayak gini?," tanya Faiz.
"Qur'an banyal," jawab WNI tersebut.
"Oh Qur'an banyak, tapi kan Qur'an sekarang nggak ada, nggak ditarok," tutur Faiz.
"Iya, gantian bersihin ini, sudah dibersihin, dia yang ngelap tiap hari," jelas WNI tersebut.
Baca juga: Masih Ingat Musa, Penghafal Alquran Asal Indonesia yang Pernah Juara Hafiz Dunia, Begini Kabarnya!

Baca juga: SEDIH Hafizah Tunanetra Asal Karawang Ini Mencari Syekh Ali Jaber, Sambut dengan Mahkota di Surga
Lantas, Faiz pun menanyakan gaji yang diterima oleh para petugas di Masjidil Haram.
Pria yang mengaku berasal dari Lombok, NTB itu menjelaskan ada banyak WNI yang bekerja di Masjidil Haram.
Jumlahnya sekitar 20 orang.
Salah satu dari WNI yang bekerja di sana menuturkan pengakuan soal gaji yang didapat serta alasan bertahan di pekerjaan itu.
Dalam video tersebut, Faiz Slamet menanyakan besaran gaji yang diterima oleh para WNI yang bekerja di masjidil Haram.
Secara blak-blakan, WNI asal Lombok tersebut mengungkap bahwa ia mendapat gaji sebesar 700 riyal, atau setara dengan 2,7 juta rupiah.