Hari Kartini Di Mata Perawat Pasien Covid-19 di RSMH Palembang, Kami Rindu Pakai Baju Serba Putih
Dalam rangka Hari Kartini 2021, Emi berpesan bagi teman-teman perawat perempuan lainnya untuk tetap menjadi perawat yang tangguh.
Penulis: maya citra rosa | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Seperti halnya tahun lalu, perawat perempuan di ruang isolasi Covid-19 RSMH Palembang merayakan Hari Kartini 2021 masih dalam keadaan pandemi Virus Corona.
Satu tahun sudah mereka lalui untuk membantu menyembuhkan masyarakat yang sudah terpapar virus yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China tersebut.
Beragam pengalaman pastinya sudah mereka lalui demi membuat pasien yang mereka rawat bisa sembuh dari Covid-19.
• Mata Berkaca-kaca, Cabup Heri Amalindo Komentari Hasil PSU Pilkada 2020 PALI, Ada Giri Ramanda
Satu dari sekian perawat di ruang isolasi Covid-19 RSMH Palembang diketahui bernama Emi Mariani.
Emi sudah menjadi perawat setelah lulus dari D3 Keperawatan Akademi Perawatan Dinas Kesehatan Palembang.
Setiap hari menggunakan baju hazmat dengan perlindungan berlapis tiga, tentu membuat Emi merasa gerah dan berkeringat.
Panasnya baju hazmat yang dipakainya membuat kerinduan Emi untuk merawat pasien dengan menggunakan baju ners yang serba putih.
"Namanya juga pakai hazmat panas gerah yang pasti, keringat mengucur. Rindu juga merawat dengan pakai baju perawat biasanya," ujarnya.
Kerinduan tersebut bukan tanpa sebab, kebosanan seringkali melanda Emi dan para perawat lainnya saat berada di ruang isolasi.
• Dugaan Sebab Kepala Inspektorat OKU Meninggal Dunia Berdasarkan Hasil Visum, Ada Pendarahan
Wanita kelahiran Muba, 16 Juli 1978 ini juga pernah merasa cemas dan khawatir saat pertama kalinya merawat pasien Covid-19.
"Kami mulai April 2020 dibentuk tim perawatan Covid-19, alhamdulillah meskipun sempat khawatir tapi kami masih diberikan kesehatan hingga saat ini," ujarnya.
Namun, dibalik rasa khawatirnya, ia tetap harus siap dalam kondisi apapun.
"Momen pertama saya merawat pasien Covid-19 ada rasa cemas, tapi saya coba untuk terus berikan motivasi agar tetap semangat hingga sembuh," ujarnya.
Kebanyakan pasien yang dirawat sendirian, dipercayakan kepada perawat tentu ini harus memberikan pelayanan terbaik untuk mereka.