Terdampak Pandemi Jumlah Penumpang LRT Menyusut, Berharap Bertambah Disaat Libur Lebaran Idulfiri

Terdampak pandemi tingkat keterisian LRT per hari rata-rata 30 persen dari kapasitas kereta 400 penumpang.

Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Azwir Ahmad
sripoku.com/odi
Sejumlah penumpang menikmati moda transportasi LRT Sumsel beberapa waktu lalu. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Moda Transportasi Light Rail Transit (LRT) Sumsel menjadi salah satu jenis transportasi yang terdampak sepinya penumpang karena Pandemi Covid-19.

Hingga saat ini, tingkat keterisian perhari rata-rata 30 persen dari kapasitas kereta 400 penumpang. 

Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumsel, Amanna Gappa menerangkan meski ada penurunan jumlah penumpang, pihaknya tidak menurunkan jumlah perjalanan kereta dalam satu hari.

Pihaknya tetap melaksanakan kembali  88 perjalanan per hari dan lima rangkaian kereta untuk mengangkut penumpang.

Dengan adanya larangan mudik yang dikeluarkan pemerintah pusat pada 6-17 Mei mendatang, diharapkan dapat membuat jumlah penumpang meningkat dalam menggunakan transportasi kekinian tersebut.

"Kita harapkan dengan adanya larangan mudik, jumlah penumpang akan meningkat saat libur Idul Fitri," katanya, Selasa (20/4/2021).

Menurutnya, sejak pandemi Covid-19,  pemerintah mulai menyesuaikan aturan baru bagi masyarakat yang akan bepergian dengan LRT.

Jika sebelumnya keterisian mencapai 100 persen, maka pihaknya mengurangi kapasitas penumpang menjadi 80 persen. Bahkan sepinya penumpang membuat masyarakat menggunakan jasa transportasi ini tercatat hanya sekitar 120 orang per hari. 

"Penurunan jumlah penumpang terjadi karena menurunnya mobilitas masyarakat selama pandemi Covid-19, serta aturan jaga jarak dalam kereta api ringan," jelas Amanna. 

Dampak menurunnya jumlah penumpang, diakui Amanna juga berimbas pada turunnya nilai subsidi perintis dari yang sebelumnya Rp180 miliar menjadi Rp114 miliar per tahun. Subsidi ini sendiri sangat membantu pihaknya dalam menjaga harga tarif LRT agar tidak naik dan menutupi biaya operasional.

"Tarif LRT Sumsel ini paling murah, makanya kami imbau masyarakat untuk naik LRT. Untuk tarif perjalanan Rp10.000 untuk stasiun bandara, dan Rp5.000 untuk stasiun lain. Stasiun bandara selama ini menjadi penunjang keterisian LRT," ungkapnya.  (Oca) 

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved