Bagaimana Cara Membayar Fidyah yang Dikeluarkan untuk Satu Orang Miskin? Begini Takaran dan Porsinya

Cara mengganti puasa dengan membayar fidyah yakni berupa bahan makanan atau makanan yang diberikan kepada orang miskin, bagaimana takarannya?

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Cara membayar fidyah puasa 

SRIPOKU.COM - Banyak yang masih bingung, bagaimana cara membayar fidyah puasa? Begini penjelasan Ustaz Adi Hidayat.

Sudah masuk sepekan umat Islam telah menjalankan puasa di bulan Ramadhan.

Maka setiap umat muslim diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

Akan tetapi ada pengecualian bagi orang yang tidak bisa menjalankan puasa misalnya sakit dan dalam beberapa kondisi yang tidak memungkinkan untuk berpuasa.

Lantas yang dilakukan orang tersebut ialah dengan membayarkan fidyah.

Fidyah merupakan cara yang dilakukan oleh orang  yang tidak mampu untuk berpuasa yakni dengan mengganti puasanya.

Cara mengganti puasa dengan membayar fidyah berupa bahan makanan atau makanan yang diberikan kepada orang miskin.

Nah, agar lebih paham dan mengerti cara membayar fidyah puasa, berikut penjelasan lengkapnya yang dibagikan oleh Ustaz Adi Hidayat melalui akun Facebook Motivasi Dakwah.

Baca juga: Cara Membayar Puasa Ramadhan Tahun Lalu, Ini Penjelasan Ustad Abdul Somad Soal Penggabungan Puasa

Ilustrasi
Ilustrasi ()

Baca juga: Apakah Zikir Dengan Suara Keras Itu Termasuk Bidah? Begini Penjelasan Lengkap Ustaz Abdul Somad

Cara Membayar Fidyah Puasa

Inilah satu golongan spesial yang diperbolehkan tidak berpuasa saat Ramadhan bahkan tidak perlu puasa selama Ramadhan.

Dan tidak usah mengganti setelah Ramadhan, tapi dia diperkenankan oleh Allah untuk mengganti setiap puasanya dengan memberikan makanan pada orang-orang miskin.

Hal ini tercantum dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 184 yang disebutkan dengan golongan orang-orang yang sulit berpuasa selama hidupnya

اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

"Ada orang-orang yang kata Alquran kalo dia puasa itu sulit, diibaratkan seperti kerah yang sempit, kalo orang pakai itu terasa seperti tercekik," ujar Ustaz Adi Hidayat.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved