Perawat RS Siloam Dipukul

Kondisi Terkini Perawat RS Siloam yang Dianiaya, PPNI Sumsel: Maaf Diterima tapi Proses Hukum Lanjut

Ketua PPNI Sumsel, Subhan mengatakan bahwa organisasi akan tetap mengawal penuh proses hukum baik secara moril dan materil. 

Editor: RM. Resha A.U
Instagram @Perawat_peduli_palembang
Ketua PPNI Sumsel, Subhan saat menjenguk kondisi Perawat korban penganiyaan keluarga pasien di RS Siloam Sriwijaya. 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Rahmaliyah

SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sumatera Selatan merespon permintaan maaf pelaku penganiayaan terhadap perawat RS Siloam. 

Namun bukan berarti proses hukum dihentikan.

Ketua PPNI Sumsel, Subhan mengatakan bahwa organisasi akan tetap mengawal penuh proses hukum baik secara moril dan materil. 

Baca juga: GARA-Gara Omelan Istri, JT Kalap: Gagah Berani Cari Perawat hingga Dipukuli, Kini Merana Dibui

Baca juga: Tagar #saveperawatindonesia Menggema, WCC Palembang Menentang Penganiayaan Perawat RS Siloam

"Permintaan maaf pelaku kami terima tapi tidak dengan proses hukum akan tetap dilanjutkan," tegasnya, Sabtu (17/4/2021)

Subhan mengatakan, langkah hukum ini diambil sebagai bentuk pertanggung jawaban atas perilaku penganiayaan yang dialami rekan sejawat PPNI, yang harusnya tidak sampai harus melakukan penganiayaan fisik ke korban. 

"Kami kemarin bertemu langsung dengan korban, namun belum dengan orangtuanya. Kondisi kesehatannya stabil dan masih menjalani perawatan di RS Siloam guna pemantauan dari pihak RS dan Dinkes Provinsi Sumsel," katanya. 

Akibat kejadian kemarin ada bekas kekerasan fisik memar di dekat bibir, pipi dan di daerah perut lebam dan trauma secara psikis.

Baca juga: HILANG Sudah, Kerja Keras 10 TAHUN Geluti Bisnis, Sesal JT Pengusaha Penganiaya Perawat Tiada Guna

Baca juga: Pengusaha Bengkel Hingga Showroom Kendaraan Bekas, Bisnis Pelaku Penganiayaan Perawat RS SIloam

"Ada trauma tapi insya Allah beliau setelah sehat kembali siap kembali bekerja," katanya. 

Ia mengatakan, korban hanya berharap pada aparat hukum dapat menjalankan proses hukum sehingga dirinya mendapatkan rasa keadilan. 

"Kita siap dukung untuk menyelesaikan proses hukum ini," katanya.

Sementara itu, Korban penganiayaan perawat RS Siloam Sriwijaya yang dilakukan oleh keluarga pasien yang terjadi Kamis (15/4/2021) sempat viral di media sosial dan membuat trending #saveperawatindonesia.

Kondisi korban yang berinisil CH saat ini masih mendapatkan perawatan di RS Siloam, Sabtu (17/4/2021).

Selain itu, pelaku JT sudah ditangkap pada Jumat (16/4/2021) malam di kediamannya di daerah OKI Sumsel.

Menanggapi maraknya kasus penganiyaan terhadap perempuan di Indonesia, sejumlah aktivis perempuan menentang keras kejadian ini terulang kembali.

Salah satunya, Direktur Eksekutif Women Crisis Centre (WCC) Palembang, Yeni Roslaini Izi, mengatakan kejadian yang memprihatinkan tersebut tentu hanya akan berujung penderitaan bagi korban.

Baca juga: Perawat di RS Siloam Palembang Dianiaya, Nadya Istri Rizki D Academy Sindir Soal Ikhlas: InsyaAllah

Baca juga: Tendangan Kungfu JT, Kenai Perut Perawat RS Siloam Palembang, saat Korban Sujud Minta Maaf

Dia menentang tegas kekerasan dalam bentuk apapun dan kepada siapapun, terutama bagi perempuan dan anak, apalagi seorang tenaga medis.

"Kekerasan itu tidak pernah ada manfaatnya, hanya berujung penderitaan bagi korban, bahkan pelaku akhirnya juga harus menerima hukumannya," ujarnya.

Langkah awal yang diharapkan terhadap perawat CH adalah pulihnya kondisi fisik dan psikisnya, dengan dukungan berbagai pihak, mulai dari keluarga, teman, lingkungan kerja dan masyarakat.

Selain itu, proses hukum pelaku dengan sesuai perundang-undangan yang ada di Indonesia.

Baca juga: Penganiaya Perawat di RS Siloam Palembang Pedagang Spare part Mobil Ngaku Polisi, Kini Melempem

Dia berharap agar kejadian tersebut dapat menjadi pelajaran bagi masyarakat, agar tidak mengedepankan emosi dalam menghadapi masalah.

"Semoga kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua, agar jangan mengedepankan emosi dan menyelesaikan masalah dengan kekerasan," ujarnya.

Selain itu, pantauan di RS Siloam, kondisi terkini masih terpantau seperti biasanya.

Nampak ada beberapa orang yang hendak menjenguk CH yang masih dirawat.

Namun masih menunggu izin, karena kondisinya yang masih belum memungkinkan.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved