Arti Kata BUPATI serta Asal-usul Kata KABUPATEN, Lengkap Penjelasan Mengapa Tak Gunakan Kata PAKPATI
pertanyaan ini pasti pernah terlintas di benakmu: kenapa bahasa kita, Indonesia, memilih menggunakan kata Bupati ketimbang Pakpati?
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM - Sejarah dan Nama-nama yang sudah ada pasti pernah kita penasaran akan artinya.
Ya, pertanyaan ini pasti pernah terlintas di benakmu: kenapa bahasa kita, Indonesia, memilih menggunakan kata Bupati ketimbang Pakpati?
Kalau dipikir pikir benar juga yah, karena kebanyakan Bupati yang ada di Indonesia adalah seroang laki-laki.
Nah dalam artikel kali ini akan dijelasakan prihal pengertian tersebut, berikut ulasannya.
Diketahui, Kata ibu atau bu jelas lebih laris ketimbang bapak.
Contohnya saja, Bupati, Ibu Kota atau ibu pertiwi.
Baca juga: Bisa Jadi Menu Berbuka Puasa Hari Ini, Coba 6 Resep Kreasi Gorengan Ini, Praktis Dibuat di Rumah
Baca juga: JADWAL Buka Puasa Wilayah Palembang dan Sekitarnya, Hari Ketiga Ramadan 1442 H, Kamis (15/04/2021)
Baca juga: Ngotot Buka Restoran di Siang Hari Pada Bulan Suci Ramadhan, Terancam Penjara dan Denda Rp 50 Juta
Sebenarnya secara harfiah, “ibu” memiliki beberapa arti dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
- wanita yang telah melahirkan seseorang
- kata sapaan untuk wanita yang sudah bersuami
- sapaan takzim kepada perempuan baik yang sudah bersuami maupun yang belum
- bagian yang pokok (besar, asal, dan sebagainya)
- yang utama di antara beberapa hal lain; yang terpenting
Jadi, ibu tak sekadar diartikan sebagai orang yang melahirkan kita ke dunia, pun tak selalu merujuk pada wanita.
Ibu, selain menunjukkan panggilan untuk perempuan, memiliki banyak varian lain.
Ada beberapa gabungan kata yang terbentuk dari unsur “ibu” dan tidak merujuk pada perempuan, seperti contoh-contoh di atas, yakni ibu jari, ibu kota dan ibu pertiwi.
Tapi sebenarnya, pemilihan kata tergantung pada nilai rasa yang terbangun. Budaya Indonesia, baik dalam cerita maupun sejarahnya, menempatkan ibu dalam posisi penting.
Nah kembali ke pembahasan Bupati.
Melansir wikipedia, Bupati dalam konteks pemerintahan adalah sebutan untuk kepala daerah di tingkat kabupaten.
Jabatannya sejajar dengan wali kota. Namun wilayah kerjanya berbeda.
Pada dasarnya, bupati memiliki tugas dan wewenang memimpin penyelenggaraan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD kabupaten.
Bupati dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat di kabupaten setempat.
Bupati merupakan jabatan politis (karena diusung oleh partai politik), dan bukan Pegawai Negeri Sipil.
Sebelum tahun 1945 gelar bupati sebenarnya hanya dipakai di pulau Jawa, Madura, dan Bali.
Dalam bahasa Belanda, bahasa administrasi resmi pada masa Hindia Belanda, istilah bupati disebut sebagai regent, dan istilah inilah yang dipakai sebagai padanan bupati dalam bahasa Inggris.
Semenjak kemerdekaan, istilah bupati dipakai untuk menggantikan regent seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Hasil Liga Champions - Jika Real Madrid Lolos Semifinal Berpotensi Bertemu Chelsea, PSG?
Baca juga: Hoaks, Beredarnya Link Subsidi Listrik, PLN Jatim Ingatkan Masyarakat Agar Waspada terhadap Penipuan
Baca juga: Prakiraan Cuaca Besok, Kamis 15 April 2021: Palembang Hujan Dari Siang ke Malam Wilayah Lainnya?
Arti kata Bupati
Tapi tahukah kalian apa artinya Bupati itu sebenarnya?
Melansir Kaskus, Anton M. Moeliono, seorang pakar bahasa menyebut bahwa bupati sendiri berasal dari dua kata dalam bahasa Sanskerta. 'Bhu' dan 'Pati'.
'Bhu' yang berarti 'tanah' atau 'bumi' bukan awalan dalam bahasa Sanskerta.
Sementara 'Pati' berarti 'penguasa' atau 'bangsawan'.
Dengan begitu, 'bupati' sendiri berarti 'penguasa (atas suatu kawasan tertentu)'.
Bupati kan memimpin wilayah yang disebut kabupaten tuh.
Nah, kabupaten kini digunakan di seluruh wilayah Indonesia.
Istilah "kabupaten" berasal dari bahasa Jawa, dari kata bhupati yang diberi konfiks ka-an ("ke-bupati-an").
Istilah ini dulu hanya digunakan di Pulau Jawa dan Madura aja.
Ya, kayak penggunaan istilah bupati tadi.
Nah, pada era kolonial dulu, istilah kabupaten dikenal dengan 'regentschap'.
Secara harfiah, 'regentschap' berarti daerah seorang regent atau wakil penguasa.
Pembagian wilayah kabupaten di Indonesia saat ini adalah warisan dari era pemerintahan Hindia-Belanda dulu.
Istilah kabupaten dikenal dengan Daerah Tingkat II Kabupaten.
Sejak diberlakukannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, istilah Daerah Tingkat II dihapus.
Akhirnya, Daerah Tingkat II Kabupaten disebut sebagai 'Kabupaten' aja.
Sementara di Provinsi Aceh, kabupaten disebut dengan cara lain, yaitu "Sagoe".
Jadi gitu ya alasan kenapa kita menyebutnya sebagai "Bupati" dan bukan "Pakpati".
Soalnya berasal dari bahasa Sanskerta dan punya arti sendiri.
Baca juga: Jadwal Imsak dan Azan Subuh Serta Dhuha untuk Kota Prabumulih dan Sekitarnya Kamis (15/4/2021)
Baca juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Besok 15 April 2021: Waspada Hujan Petir di 18 Wilayah
Baca juga: Rizieq Kesal Cecar Walikota Bogor Soal Hasil Test PCR, Bima: Rizieq tak jujur tentang kondisinya