Lengserkan Cak Imin

Terkabar ada Gerakan Mau Lengserkan Cak Imin, Pengamat :  'Karma' saat Cak Imin Kudeta Gusdur

Setelah gejolak Partai Demokrat yang berakhir penolakan pihak kemenhumkam hasil KLB Sibolangit, berita teranyer, PKB goyang dari internal  partai.  

Editor: Salman Rasyidin
wartakota/netralnews.com
MUHAIMIN Iskandar 

SRIPOKU.COM—Setelah gejolak Partai Demokrat yang berakhir penolakan pihak kemenhumkam hasil KLB Sibolangit, berita teranyer, PKB goyang dari internal  partai.  

Terkabar ada Gerakan Mau Lengserkan Cak Imin, yang menurut pengamat  ’karma' saat Cak Imin Kudeta Gusdur.
Dilansir WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA mengungkap Isu terbaru mengenai adanya gerakan internal yang menginginkan pergantian ketua umum di tubuh Pertai Kebangkitan Bangsa (PKB) mencuat akhir-akhir ini.

Ratusan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tingkat dewan pimpinan cabang (DPC)  disebut menginginkan muktamar luar biasa (MLB) lantaran kecewa dengan kepemimpinan Ketua Umum Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Jakarta Ujang Komarudin mengatakan desakan Muktamar Luar Biasa (MLB) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) muncul lantaran kekecewaan lawan politik Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di internal partai.

Isu MLB tengah hangat dibicarakan di internal PKB.

Ujang melihat gejolak-gejolak MLB sedang dipersiapkan oleh lawan-lawan politik Cak Imin di internal PKB.

"Jadi isu itu tidak akan muncul jika tidak ada gerakan-gerakan itu," ujar Ujang kepada Tribun Network, Senin (12/4).

Ujang mengatakan kelompok yang hendak melengserkan Cak Imin, harus memiliki kekuatan yang lebih besar.

Jangan lupa subscribe, like dan share channel Youtube Sriwijayapost di bawah ini:

Terutama dengan meyakinkan para Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) notabenenya adalah pemilik suara.

"Karena kalau melakukan perlawanan tapi tidak kuat itu akan merepotkan mereka begitu," ucap Ujang.

Ujang melihat beberapa faktor, hingga muncul upaya 'kudeta' di antaranya lantaran sejarah kisruh dualisme kepengurusan PKB yang melibatkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan Cak Imin.

"Faktornya pertama tentu Cak Imin dulu menang dari Gus Dur juga dianggap mengkudeta. Karena dianggap ada intervensi pemerintah sehingga menang melawan Gus Dur. Itu jadi indikasi, dulu Cak Imin juga mengkudeta, sekarang pun bisa," tutur Ujang.

Ujang menjelaskan fakfor kedua, kader PKB banyak yang kecewa lantaran digeser posisinya.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved