Siapa Kakek Bora yang Sukses Taklukan Gadis 39 tahun Lebih Muda, Tinggal di Gubuk, Ini Daya Tariknya
Lantas siapa Kakek Bora yang berhasil menaklukan hati gadis usia 19 tahun? berikut ulasannya.
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
“Pernikahannya hanya disaksikan kepala desa tapi tak tercatat di lembar negara.” ujar Dr Wahyuddin Hakim, Kepala Kantor Agama Bone, kepada Tribun, Kamis (8/4/2021).
Daya Tarik Bora
Bukan pasangan ideal, namun keduanya ternyata ‘pacaran’ dan saling suka.
Bagi Bora, ini adalah debut pernikahnya.
Sedangkan bagi Ira, ini adalah pernikahan keduanya.
“Informasi dari imam desa, mempelai pria katanya perjaka, kalau yang perempuan janda tanpa anak,” ujar Haji Abdul Aziz, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Bontocani kepada Tribun.
Kepala KUA menyebut, pernikahan pertama Ira tahun 2018 lalu.
Baca juga: Sudah Pernah Menikah, Apa yang Buat Ira Jatuh Cinta Pada Kakek Bora? Kata KUA Rupanya Statusnya Siri
Baca juga: Ada yang Nekat Lompat ke Sungai Musi Lari dari Polisi, Pasrah ada Sat Polair Polrestabes Palembang
Baca juga: 3 KALI Sehari, Dr Boyke Sebut Vicky Sosok Don Juan:Dia Akan Selalu Mencari Wanita Lain Agar Puas
Namun di awal masa pandemi, Ira bercerai dengan suaminya warga kampung tetangga, Desa Bulu Sirua.
“Waktu mempelai wanita menikah 3 tahun lalu, dia masih di bawah umur dan tak tercatat di KUA. Waktu cerai juga tidak tercatat.”
KUA menduga, inilah alasan kenapa pihak keluarga Ira tak melaporkan akad nikahan keduanya dengan di kantor KUA.
“Mungkin karena takut ketahuan, pernah menikah dulu, akhirnya saat menikah dengan Bora juga tak melapor ke pecatat nikah desa dan KUA.”
Rumah kedua mempelai masih radius 5 km dari kantor KUA kecamatan.
“Dekat, cuma medannya ke sana kalau musim hujan bisa dua jam baru sampai, karena masih jalan berlumpur.”
Kampung kedua mempelai termasuk pedalaman Sulsel.
Lokasinya berada di perbatasan Bone, Maros, Gowa, dan Sinjai.
Warga Desa ini mayoritas petani pekebun.
Bana adalah satu dari 10 desa/kelurahan di Bontocani.
Selain Kahu, ibukota kecamatan ada delapan desa lainnya; Bontojai ,Bulu Sirua, Erecinnong, Lamoncong Langi, Mattirowalie, Pammusureng, Pattuku dan Watang Cani Penduduk Desa Bana, Bontocani sekitar 2.267 jiwa.
Dengan luas 69,1 km2 atau sepertiga luas Kota Makassar (199,1 km2), kepadatan penduduk desa ini hanya 33 orang per kilometer.
Bandingkan dengan kota Makassar yang setiap kilo meter perseginya dihuni 8.580 orang.
Rerata per bulan pernilkahan di desa ini sekitar 10 peristiwa nikah.
“Tahun lalu, itu pas saya baru menjabat KUA 142 peristiwa dalam setahun, ya rata-rata 10 lah, paling banyak jelang Bulan Puasa dan setelah panen, atau setelah lebaran haji,” ujar Aziz.
Dia menyebut, tahun lalu ada warganya yang menikah di bawah usia 16 tahun. Namun karena tak dapat rekomendasi dari pengadian, pernikahan itu tertunda.
Dr Wahyuddin Hakim juga menyebut Dua tahun ini, kita terus menkampanyekan larang menikah di bawah umur.
Dia menyebut pernikahan dini masih jadi fenomena umum di wilayah tugasnya.
“Karena di pedalaman sekitar 70 km dari kota (Bone), pernikahan dini di wilayah Bontocani memang termasuk tinggi. Ini tantangannya. Banyak yang belum tercatat di KUA” kata mantan Kepala MTSn Makassar ini.
Kendati demikian, Bora dan Ira telah hidup bahagia dengan kesederhanaan mereka.
Ira pun mengaku daya tarik kakek Bora yang perhatian membuatnya nyaman dan ingin merawatnya.

Baca juga: Berapakah Jumlah Rakaat Tarawih yang Dikerjakan oleh Rasulullah? Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad
Baca juga: Petugas Dihujani Percon Hingga Ricuh, Detik-detik Penggerebekan Kampung Narkoba di Tangga Buntung
Baca juga: TANPA Imbalan, Gadis SMP Ketagihan Hubungan Badan, Selalu Cari Pria Iseng: 25 Laki-laki Tersenyum