Siapa Kakek Bora yang Sukses Taklukan Gadis 39 tahun Lebih Muda, Tinggal di Gubuk, Ini Daya Tariknya

Lantas siapa Kakek Bora yang berhasil menaklukan hati gadis usia 19 tahun? berikut ulasannya.

Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Tribun Pekanbaru
Kakek Bora 

SRIPOKU.COM - Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak, begitulah ungkapkan yang pas untuk pria bernama Bora.

Tak ada yang bisa mengetahui masa depan kita. Semuanya rahasia sang pencipta.

Begitu pula yang dirasakan, Bora, pria berusia 58 tahun tersebut.

Lama hidup sebatang kara dan membujang, Bora baru menemukan tambatan hatinya saat dirinya sudah berusia 58 tahun.

Namun meski usianya tak lagi muda, jodoh Bora ternyata gadis berusia 19 tahun.

Gadis itu bernama Ira Fazillah, usianya terpaut 39 lebih muda dari Kakek Bora.

Lantas siapa Kakek Bora yang berhasil menaklukan hati gadis usia 19 tahun? berikut ulasannya.

Baca juga: MAHARNYA 1 Hektar Kebun, Rejeki Nomplok Kakek Bora, Lamar Ibunya Malah Dapat Perawan Ting Ting

Baca juga: Kakek Bora Ternyata Nikahi Ira yang Bukan Perawan, Ketahuan Usai Malam Pertama, KUA: Mungkin Takut

Baca juga: Ira Gadis 19 Tahun Ungkap Malam Pertamanya dengan Suami 58 Tahun : Bahagia

Sosok yang Sederhana

Banyak yang mengira sosok Bora(58) merupakan kaya raya yang berani menikahi gadis terpaut 39 tahun.

Ternyata, kondisi ekonomi kakek Bora hanya terbilang sederhana.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Desa Bana Ishak.

“Bapak Bora hanya keluarga sederhana, kondisi ekonominya pas-pasan, jauh dari dibilang kaya,”kata Ishak.

Bahkan kata dia, setelah menikah keduanya hanya tinggal di gubuk Bora di pegunungan Bontocani.

Gubuk tersebut hanya berukuran sekitar empat kali empat meter. Bahannya kayu yang sederhana.

Perjalanan Kisah Cinta Kakek Bora

Usia tak menghalangi cinta mereka berdua.

Ira terang-terangan menyatakan suka dengan Bora.

Meski pernikahan mereka tak terduga, sebab Bora sebenaranya ingin melamar ibu dari Ira seorang janda.

Namun ibunya Ira malah menawarkan anak gadisnya.

Bak gayung bersambut Ira pun mau dinikahi oleh Bora.

Pernikahan pun kini sudah terlaksana di Dusun Ceippaga, Desa Bana, Kecamatan Bontocano, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Dengan maskawin satu hektar tanah dan uang Rp 10 juta.

Bora resmi menikahi Ira.

Keduanya melangsungkan pernikahan di Desa Bana Kecamatan Bontocani, Kabupaten Bone, Rabu (7/4/2021) lalu.

Pernikahan pasangan yang beda usia 39 tahun itu sempat menghebohkan jagat maya.

Kini malam pertama telah dilewati pasangan beda usia tersebut.

Ira blak-blakan malam pertama yang mereka lalui sebagai suami istri.

Ira mengaku melewati malam pertama dengan bahagia.

"Alhamdullilah, malam pertama telah kami lewati . Saya sangat bahagia," kata Ira saat dihubungi, Jumat (9/4/2021).

Ira tak pedulikan komentar negatif dari banyak orang.

Baginya dirinya ikhlas dipersunting Bora.

Sebab kata Ira, Bora tak ada yang merawat, selama ini hidup sendirian.

Kepala Desa Bana, Ishak mengatakan, ibunda dari Ira lah yang pertama kali dilamar oleh kakek Bora.

Namun menurut kades, sang ibu menolak dan malah menawarkan anak gadisnya.

Atas persetujuan keduanya, maka pernikahan dilangsungkan

Kades mengatakan, pengantin pria meski sudah berusia 58 tahun tapi berstatus lajang.

Sementara, sang mempelai perempuan Ira Fazilah merupakan anak pertama dari empat bersaudara.

Kedua orang tuanya telah pisah.

Ibunya bekerja serabutan.

Kondisi perekonomiannya bisa dikatakan memprihatinkan.

Ira tinggal bersama neneknya.

Untuk diketahui, Desa Bana, Kecamatan Bontocani berada di pegunungan.

Lokasinya dari Kota Watampone berjarak 104 kilometer dengan waktu tempuh sekitar 3 jam.

Pernikahan ini ternyata diam-diam atau tak tercatat oleh otoritas setempat, Kantor Urusan Agama (KUA).

Kantor urusan agama menyebut pernikahan ini “siri” dan belum diakui negara.

“Pernikahannya hanya disaksikan kepala desa tapi tak tercatat di lembar negara.” ujar Dr Wahyuddin Hakim, Kepala Kantor Agama Bone, kepada Tribun, Kamis (8/4/2021).

Daya Tarik Bora

Bukan pasangan ideal, namun keduanya ternyata ‘pacaran’ dan saling suka.

Bagi Bora, ini adalah debut pernikahnya.

Sedangkan bagi Ira, ini adalah pernikahan keduanya.

“Informasi dari imam desa, mempelai pria katanya perjaka, kalau yang perempuan janda tanpa anak,” ujar Haji Abdul Aziz, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Bontocani kepada Tribun.

Kepala KUA menyebut, pernikahan pertama Ira tahun 2018 lalu.

Baca juga: Sudah Pernah Menikah, Apa yang Buat Ira Jatuh Cinta Pada Kakek Bora? Kata KUA Rupanya Statusnya Siri

Baca juga: Ada yang Nekat Lompat ke Sungai Musi Lari dari Polisi, Pasrah ada Sat Polair Polrestabes Palembang

Baca juga: 3 KALI Sehari, Dr Boyke Sebut Vicky Sosok Don Juan:Dia Akan Selalu Mencari Wanita Lain Agar Puas

Namun di awal masa pandemi, Ira bercerai dengan suaminya warga kampung tetangga, Desa Bulu Sirua.

“Waktu mempelai wanita menikah 3 tahun lalu, dia masih di bawah umur dan tak tercatat di KUA. Waktu cerai juga tidak tercatat.”

KUA menduga, inilah alasan kenapa pihak keluarga Ira tak melaporkan akad nikahan keduanya dengan di kantor KUA.

“Mungkin karena takut ketahuan, pernah menikah dulu, akhirnya saat menikah dengan Bora juga tak melapor ke pecatat nikah desa dan KUA.”

Rumah kedua mempelai masih radius 5 km dari kantor KUA kecamatan.

“Dekat, cuma medannya ke sana kalau musim hujan bisa dua jam baru sampai, karena masih jalan berlumpur.”

Kampung kedua mempelai termasuk pedalaman Sulsel.

Lokasinya berada di perbatasan Bone, Maros, Gowa, dan Sinjai.

Warga Desa ini mayoritas petani pekebun.

Bana adalah satu dari 10 desa/kelurahan di Bontocani.

Selain Kahu, ibukota kecamatan ada delapan desa lainnya; Bontojai ,Bulu Sirua, Erecinnong, Lamoncong Langi, Mattirowalie, Pammusureng, Pattuku dan Watang Cani Penduduk Desa Bana, Bontocani sekitar 2.267 jiwa.

Dengan luas 69,1 km2 atau sepertiga luas Kota Makassar (199,1 km2), kepadatan penduduk desa ini hanya 33 orang per kilometer.

Bandingkan dengan kota Makassar yang setiap kilo meter perseginya dihuni 8.580 orang.

Rerata per bulan pernilkahan di desa ini sekitar 10 peristiwa nikah.

“Tahun lalu, itu pas saya baru menjabat KUA 142 peristiwa dalam setahun, ya rata-rata 10 lah, paling banyak jelang Bulan Puasa dan setelah panen, atau setelah lebaran haji,” ujar Aziz.

Dia menyebut, tahun lalu ada warganya yang menikah di bawah usia 16 tahun. Namun karena tak dapat rekomendasi dari pengadian, pernikahan itu tertunda.

Dr Wahyuddin Hakim juga menyebut Dua tahun ini, kita terus menkampanyekan larang menikah di bawah umur.

Dia menyebut pernikahan dini masih jadi fenomena umum di wilayah tugasnya.

“Karena di pedalaman sekitar 70 km dari kota (Bone), pernikahan dini di wilayah Bontocani memang termasuk tinggi. Ini tantangannya. Banyak yang belum tercatat di KUA” kata mantan Kepala MTSn Makassar ini.

Kendati demikian, Bora dan Ira telah hidup bahagia dengan kesederhanaan mereka.

Ira pun mengaku daya tarik kakek Bora yang perhatian membuatnya nyaman dan ingin merawatnya.

Kakek Bora Nikahi Gadis Belia, Mahar 1 Hektare Lahan Plus Uang Rp 10 Juta, Awalnya Melamar Sang Ibu. Bora (58) dan Ira Fazillah (19)
Kakek Bora Nikahi Gadis Belia, Mahar 1 Hektare Lahan Plus Uang Rp 10 Juta, Awalnya Melamar Sang Ibu. Bora (58) dan Ira Fazillah (19) (Kompas.com)

Baca juga: Berapakah Jumlah Rakaat Tarawih yang Dikerjakan oleh Rasulullah? Begini Penjelasan Ustaz Abdul Somad

Baca juga: Petugas Dihujani Percon Hingga Ricuh, Detik-detik Penggerebekan Kampung Narkoba di Tangga Buntung

Baca juga: TANPA Imbalan, Gadis SMP Ketagihan Hubungan Badan, Selalu Cari Pria Iseng: 25 Laki-laki Tersenyum

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved