Pembunuhan di Muratara

Pembunuhan di Perbatasan Muratara dengan Muba, Keluarga Korban Sebut Ulah Pelaku Sangat Keji

"Atas nama keluarga korban kami meminta aparat kepolisian dalam hal ini Polsek Rawas Ilir untuk berupaya semaksimal mungkin,"

Editor: Refly Permana
isitmewa
Korban pembunuhan saat diperiksa petugas medis di Puskesmas Bingin Teluk, Kecamatan Rawas, Kabupaten Muratara, Kamis (8/4/2021). 

SRIPOKU.COM, MURATARA - Pelaku pembunuhan di wilayah perbatasan antara Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) masih dalam pengejaran aparat kepolisian.

Polisi sudah mengantongi identitas para pelaku yang dikabarkan berjumlah 6 orang.

Polisi terus memburu pelaku dan berharap para pelaku kooperatif untuk menyerahkan diri. 

"Mohon doanya (agar pelaku segera tertangkap)," kata Kapolsek Rawas Ilir, Iptu Abdul Karim kepada Tribunsumsel.com, Jumat (9/4/2021). 

Makin Lama Berubah, Ria Ricis Banjir Hujatan Gegara Kepergok Lenggak-Lenggok Pakai Rok Mini: Luv

Sementara salah satu perwakilan dari keluarga korban, Haiping, berharap polisi dapat berupaya maksimal untuk menangkap para pelaku.

Para pelaku, kata dia, telah menganiaya korban dengan cara mengeroyok dan membacok hingga menyebabkan korban tewas di tempat. 

"Atas nama keluarga korban kami meminta aparat kepolisian dalam hal ini Polsek Rawas Ilir untuk berupaya semaksimal mungkin," harapnya. 

Haiping mengutuk keras peristiwa pembunuhan tersebut atas nama kemanusiaan dan kekeluargaan.

Apapun alasan dari pembunuhan itu, kata dia, menghilangkan nyawa seseorang adalah perbuatan keji dan tak terpuji.

"Apapun alasannya, ini keji, tidak terpuji bahkan tidak berprilaku kemanusiaan," katanya.

Sosok Mendiang Bripka Adhi Pradana dari Polres Metro Bekasi, Suka Bantu Perantau dari Empat Lawang

Diberitakan sebelumnya, pembunuhan terjadi di wilayah perbatasan antara Kecamatan Rawas Ilir Muratara dan Kecamatan Batanghari Leko Muba.

Lokasi pembunuhan tepatnya terjadi di Km 24, Dusun 7, Desa Beringin Makmur II, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara. 

Peristiwa itu terjadi pada Rabu (7/4/2021) sore menjelang malam.

Korban bernama Tobor (45), warga Desa Pauh I, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara. 

Korban mengalami banyak luka bacok, di antaranya luka robek di muka samping telinga kiri, di atas telinga kanan, di lengan dan pergelangan tangan kiri, di lengan kanan, serta luka sayat di punggung.

Sedangkan pelaku disebut-sebut adalah warga yang tinggal di Kecamatan Nibung, Kabupaten Muratara.

Hasil penyelidikan sementara polisi, motif dari pembunuhan itu diduga masalah uang fee dari jual beli tanah. 

Daftar Pemenang Undian Pesirah Bank Sumsel Babel OKU Selatan, Pensiunan Guru Dapat Toyota Yaris

Namun polisi masih akan mendalami kasus ini untuk mengetahui penyebab sebenarnya dari pembunuhan itu.

"Untuk sementara ini diduga masalah fee jual beli tanah, tapi ini akan kita dalami lagi," kata Kapolsek Rawas Ilir, Iptu Abdul Karim, Kamis (8/4/2021) sore.

Sementara informasi dari beberapa warga, motif dari pembunuhan itu diduga berhubungan dengan aktivitas pengeboran minyak rakyat di wilayah perbatasan.

Kronologi pembunuhan di perbatasan Muratara dengan Muba ini, informasi dihimpun Tribunsumsel.com, awalnya korban Tobor (45) bersama temannya Bambang (35) pergi ke pondoknya di wilayah perbatasan. 

Di wilayah tempat kejadian pembunuhan itu diketahui merupakan kawasan pengeboran minyak rakyat.

Korban dan temannya berangkat dari rumahnya di Desa Pauh I, Kecamatan Rawas Ilir, Kabupaten Muratara, sekira pukul 13.00 WIB siang. 

Tiba di pondoknya, Tobor mengajak Bambang ngobrol sambil minum kopi di warung yang bersebelahan dengan pondoknya. 

KRONOLOGI Penemuan Mayat Bayi Dibungkus Kantong Plastik di Plaju, Warga tak Tahan Bau Menyengat

Setelah selesai ngopi, Tobor dan Bambang ke pondoknya dan memasak nasi. Sesaat nasi masak, mereka makan lalu istirahat dan ngobrol-ngobrol santai.

Kemudian sekira pukul 18.30 WIB sore menjelang malam, tiba-tiba ada lebih kurang 6 orang mendatangi pondok Tobor.

Diketahui 4 orang di antaranya sambil membawa parang.

Mereka mengamuk hingga terjadilah penganiayaan terhadap korban dan mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi kejadian. 

Sementara teman korban tadi yakni Bambang berhasil melarikan diri ke arah belakang pondok. 

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved