Sosok Meutya Hafid, Seorang Reporter yang Pernah Disandera di Irak dan Diselamatkan Presiden SBY
Sosok jurnalis perempuan Meutya Hafid pernah disandra di irak karena mengerjakan tugasnya menjadi seorang jurnalis.
Penulis: Nadyia Tahzani | Editor: Welly Hadinata
Periode pertama dijalani SBY pada tahun 2004 hingga 2009.
Saat itu, SBY berpasangan dengan Jusuf Kalla yang merupakan wakil presidennya.
SBY-Jusuf Kalla saat itu memenangi Pilpres 2004 setelah mengalahkan empat pasangan calon (paslon) lainnya.
Dilansir dari Tribunnews.com, Selama menjadi presiden, SBY memiliki sejumlah cerita soal kepemimpinannya.
Salah satunya, soal pembebasan dua wartawan Metro TV saat itu, Meutya Hafid, dan Budianto.
Hal itu dituliskan SBY dalam bukunya yang berjudul "SBY Selalu Ada Pilihan" terbitan Kompas tahun 2014 lalu.
Dalam buku itu, SBY menceritakan bagaimana cara dirinya membebaskan wartawan yang disandera di Irak.
Menurut SBY, kedua wartawan tersebut disandera ketika tahun 2005 lalu, tepat di saat dua tahun dirinya menjabat sebagai Prsiden.
SBY membenarkan kalau kedua wartawan itu memang diculik dan ditahan oleh elemen bersenjata di Irak.
"Saya masih ingat, ADC Presiden waktu itu, Kolonel Laut Didiet Herdiawan, setelah diberi tahu oleh Dino (Dino Patti Djalal), membangunkan saya pada pukul 01.15," tulis SBY.
Pada saat SBY mendapatkan informasi itu, ternyata dirinya langsung bergegas mengambil tindakan.
Dengan sigap, akhirnya SBY menyampaikan permintaanya untuk membebaskan kedua wartawan yang disandera tersebut agar cepat dibebaskan.
"Singkat cerita, 1 jam kemudian, saya sudah menyampaikan permintaan saya untuk membebaskan 2 warga negara Indonesia itu melalui Aljazeera, yang segera disiarkan ke seluruh dunia. Tentunya ke Irak sendiri," ungkap SBY.
Ternyata, apa yang dilakukan oleh SBY tersebut membuahkan hasil, akhirnya kedua wartawan tersebut dibebaskan.
"Alhamdulillah, tindakan cepat saya itu membuahkan hasil yang amat manis. Meutya dan Budianto beberapa saat, tentu dengan ikhtiar yang lain, bisa dibebaskan dan akhirnya selamat kembali ke tanah air," tandas SBY.