Kisah Kowad Asal Manokwari Awal Ditentang Orangtua Jadi Tentara, 'Saya Juga Ingin Pakai Baju Loreng'
perjuangan untuk mewujudkan cita-citanya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Bahkan cita-cita dan keinginan Elizabeth ditentang orangtuanya.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Sudarwan
"Saya melihat ada bapak-bapak tentara, mereka memakai baju loreng di situ, saya ingin sekali seperti mereka, saya juga ingin memakai baju loreng, di situ menjadi motivasi buat saya agar ketika saya besar nanti saya bisa seperti mereka," jelasnya.
"Dan waktu itu saya belum tau kalo itu baju loreng, saya hanya bilang kacang ijo itu," ungkapnya.
"Sebelum saya mengikuti tes Kowad, orang yua saya tidak tahu, jadi waktu itu saya menabung terus saya sempat ceritake kedua orang tua saya, saya menceritakan bagaimana kalau saya ikut tes Kowad," jelasnya.
"Terus respon dari orang tua saya mereka tidak menyetujui untuk saya tes Kowad," tambahnya.
"Karena mama sama bapak saya mereka bilang fisik saya lemah, terus kalo tentara itu harus fisik yang kuat, baru bisa masuk tentara," tuturnya.
"Di situ saya berusaha untuk tetap tes Kowad, tujuan saya adalah biar bisa menjadi tulang punggung keluarga, abis itu orang tua saya tidak setuju, saya kadang dimarah, dicaci maki," bebernya.
"Mereka bilang buat apa saya ikut tes Kowad, kita sudah susah kadang makan pinjam-pinjam uang, jadi buat apa saya tes Kowad itu butuh biaya yang banyak," tambahnya.
"Tapi saya menjelaskan TNI itu tidak perlu biaya, TNI itu kita tes gratis, TNI itu tidah pungut biaya, cuma yang mengeluarkan biaya itu ketika kita mengurus persyaratan, foto kopi berkas-berkas itu butuh biaya," jelasnya.
"Tapi kalo kita daftar di Kodam itu tidak dipungut biaya," lanjutnya.
"Di situ orang tua saya menjatuhkan saya, mereka tidak mendukung saya," ungkap Elizabeth.
Baca juga: KISAH Kowad Asal Papua, Nekat Terobos Banjir Sedalam 5 Meter untuk Berangkat Seleksi Prajurit TNI AD
Selain itu, ternyata ada hal lain mengenai Elizabeth sebelum akhirnya menggapai cita-cita menjadi prajurit TNI AD.
Hal ini pun telah diceritakannya bersama ibu Hetty Andika Perkasa dalam perbincangan keduanya.
"Saya pernah ditunangkan, ibu Hetty bilang puji Tuhan akhirnya saya tidak jadi nikah dan akhirnya diterima menjadi Kowad," ungkapnya.
"Disitu mereka sering bicara-bicara saya kapan kamu nikah, kapan nikah, kapan nikah, saya belum ada pikiran untuk nikah, saya hanya fokus saja bagaimana caranya saya bisa menjadi orang sukses," ungkapnya.
"Bisa membanggakan kedua orang tua saya, karena bapak saya tidak punya pekerjaan, kadang sakit, awalnya kedua orang tua saya mengharapkan adik saya yang cewek, cuma karena hamil akhirnya dia nikah," tuturnya.