Meski Berpuasa, Peneliti Pastikan Aman Meski Tubuh Kita Merasa Lemas

Dalam sejumlah kasus, puasa dapat membantu menurunkan berat badan. Namun, penelitian itu memperjelas bahwa hal ini tak selalu berlaku bagi semua orang

Editor: aminuddin
Sajian Sedap
Ilustrasi - Resep minuman thai tea rumahan cocok jadi minuman berbuka puasa. 

SRIPOKU.COM, SOLO - Bulan suci Ramadhan sebentar lagi tiba.

Satu bulan penuh kita berpuasa.

Tidak mudah menjalankan ibadah puasa.

Selain menjaga dari hal-hal yang membatalkan puasa, tubuh kita akan terasa lemas.

Karena selama satu hari penuh kita menahan lapar dan dahaga.

Nutrisi

Lalu, apa yang terjadi pada tubuh saat tak mendapatkan nutrisi yang sangat diperlukan?

Berpuasa atau tidak, tubuh tetap membutuhkan energi.

Sumber energi utama bagi tubuh adalah zat gula atau disebut glukosa yang biasanya berasal dair karbohidrat.

Saat tidak berpuasa, kita memperoleh karbohidrat itu dari konsumsi nasi, biji-bijian, buah, sayur tertentu, bahkan dari makanan manis.

Hati dan otot menyimpan glukosa dan melepaskannya ke aliran darah kapan pun tubuh membutuhkannya.

Namun selama berpuasa, proses ini tentu saja berubah.

Setelah sekitar 8 jam berpuasa, hati akan menggunakan cadangan glukosa terakhirnya.

Pada titik ini, tubuh memasuki keadaan yang disebut glukoneogenesis, atau perubahan tubuh ke 'mode puasa'.

Baca juga: Resep Thai Tea Tarik Segar ala Rumahan, Cocok Masuk Daftar Minuman Berbuka Puasa Ramadan Nanti

Mengutip Medical News Today,  penelitian menunjukkan glukoneogenesis meningkatkan jumlah kalori yang dibakar tubuh.

Tanpa karbohidrat yang masuk, tubuh menciptakan glukosa sendiri yang sumber utamanya berasal dari lemak.

Proses itu mengakibatkan tubuh kehabisan energi, mode puasa kemudian berubah menjadi mode kelaparan yang lebih serius.

Pada titik ini, metabolisme melambat dan tubuh mulai membakar jaringan otot untuk menghasilkan energi.

Meskipun ini adalah istilah yang terkenal dalam budaya diet, mode kelaparan sejati hanya terjadi setelah beberapa hari berturut-turut atau bahkan berminggu-minggu tanpa makanan.

Ketika berpuasa, kita hanya tak mendapatkan makanan selama kurang lebih 13 jam, maka dari itu tubuh kita tetap aman.

Bisakah puasa membantu penurunan berat badan?

Baca juga: Rekomendasi Ide Minuman Berbuka Puasa: Resep Es Cincau Jahe Cappuccino, Ini Bahan & Cara Membuatnya

Baca juga: Bolehkah Wanita Hamil yang Tak Mampu Berpuasa Membayar Fidyah? Ini Jawaban Tepat Ustaz Adi Hidayat

Dalam sejumlah kasus, puasa dapat membantu menurunkan berat badan.

Namun, penelitian memperjelas bahwa hal ini tak selalu berlaku bagi semua orang.

Beberapa program diet mengharuskan orang untuk hanya meminum air putih, sementara yang lain mengizinkan minuman nol kalori.

Puasa tidak selalu lebih baik daripada metode penurunan berat badan lainnya, termasuk mengurangi asupan kalori harian dengan jumlah sedikit.

Sebuah penelitian menunjukkan orang-orang dengan obesitas yang berpuasa sebentar-sebentar selama 12 bulan kehilangan sedikit lebih banyak berat badan daripada mereka yang berdiet dengan cara yang lebih tradisional, tetapi hasilnya tidak signifikan secara statistik.

Batas-batas puasa tampaknya kurang berkaitan dengan efek fisiknya daripada bagaimana ia cocok dengan gaya hidup tertentu.

Misalnya, penelitian yang sama menemukan bahwa orang yang berpuasa lebih cenderung menyerah pada upaya penurunan berat badan daripada mereka yang berdiet dengan cara yang lebih tradisional.

Para peneliti menyimpulkan bahwa puasa mungkin lebih sulit untuk dipertahankan seiring waktu.

Beberapa ahli puasa setuju bahwa mudah untuk menurunkan kesuksesan penurunan berat badan dengan makan berlebihan setelah periode puasa.

Hari-hari puasa juga dapat menawarkan rasa aman yang salah, membuat orang mengabaikan kebiasaan makan yang positif pada hari-hari biasa.

https://solo.tribunnews.com/2021/04/01/inilah-yang-terjadi-pada-tubuh-saat-berpuasa-peneliti-pastikan-aman-walau-kita-merasa-lemas 

Artikel ini telah tayang di Tribun Ambon dengan judul "Apa yang Terjadi pada Tubuh saat Kita Berpuasa? Metabolisme Melambat hingga Jaringan Otot Terbakar"

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved