Perayaan Cheng Beng 2021 di Palembang, Meski Belum Ada Larangan tapi Panitia Imbau Lakukan Ini
tahun lalu Cheng Beng tidak diperbolehkan oleh Pemerintah Kota Palembang, karena dikhawatirkan akan menyebabkan kerumunan
Penulis: maya citra rosa | Editor: Refly Permana
Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa
SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Puncak Cheng Beng, atau tradisi ziarah masyarakat Tionghoa, pada 4 April 2021 mendatang.
Cheng Beng merupakan kegiatan bersih-bersih dan pulang kampung bagi keluarga yang merantau.
Beberapa lokasi pemakaman China di Palembang yang setiap tahunnya ramai dikunjungi oleh keturunan Tionghoa yaitu di daerah Sukabangun, Talang Kerikil, dan Soak Simpur.
• Apa Itu Cheng Beng? Tradisi dan Bakti Keturunan Tionghoa Kepada Leluhur
Namuna akibat pandemi Covid-19, tahun lalu Cheng Beng tidak diperbolehkan oleh Pemerintah Kota Palembang, karena dikhawatirkan akan menyebabkan kerumunan dan penyebaran virus meluas.
Sementara, pelaksanaan Cheng Beng 2021 belum ada larangan dari pemerintah.
Meski demikian, panitia pelaksana Cheng Beng Palembang mengimbau untuk melakukan Cheng Beng di rumah saja.
Walaupun tidak ada larangan ziarah, akan tetapi Cheng Beng diharapkan tidak dilakukan secara beramai-ramai.
Wakil Ketua Majelis Rohaniwan Tridharma Sumatera Selatan, Tjik Harun, mengatakan tanggal 4 April adalah puncak Cheng Beng, namun para warga Tionghoa boleh berziarah pada H-10 dan H+10 dari puncaknya.
• Cerita Kirno, 50 Tahun Jadi Pembersih Makam Leluhur Warga Tionghoa Jelang Cheng Beng di Palembang
Hal tersebut karena memang keturunan Tionghoa yang berziarah ke makam leluhurnya tidak mesti datang ketika puncak Cheng Beng saja.
Melainkan kegiatan bersih-bersih, mengecat ulang hingga bersembahyang dapat dilakukan lebih awal atau setelahnya.
"Tidak harus datang pas puncaknya, tapi bisa 10 hari sebelum atau sesudah tanggal 4 April itu, waktunya panjang," ujarnya, Kamis (1/4/2021).
Selain itu, keluarga yang berada di perantauan luar kota hingga luar negeri tidak perlu jauh-jauh datang untuk berziarah selama masa pandemi ini.
Cukup dengan menitipkan uang, barang atau doa kepada anggota keluarga lainnya yang ada di Kota Palembang, agar tetap dapat berbakti kepada leluhur.
"Keluarga yang di luar Palembang tidak mungkin pulang, cukup titip uang atau pesan untuk leluhur meminta maaf bahwa kita belum bisa datang karena pandemi," ujarnya.
• Kunci Gitar dan Lirik Lagu The Heart You Hurt oleh Rossa, Hati Yang Kau Sakiti Versi Bahasa Korea
Sedangkan bagi keluarga yang berziarah, diutamakan hanya anggota keluarga inti saja dua hingga tiga orang yang datang.
Sehingga tidak terjadi kerumunan atau pun pelanggaran protokol kesehatan dan mencegah adanya penularan Covid-19.
"Meskipun berziarah kami minta untuk tidak berkerumun, tetap menjaga jarak demi faktor kesehatan kita bersama," ujarnya.