Berita Palembang

Cerita Kirno, 50 Tahun Jadi Pembersih Makam Leluhur Warga Tionghoa Jelang Cheng Beng di Palembang

"Bersihkan sampai cat ulang itu bisa Rp.500 ribu, kita kerjakan mereka datang tinggal sembahyang saja," ujar Kirno.

Penulis: maya citra rosa | Editor: Sudarwan
SRIPOKU.COM/MAYA CITRA ROSA
Kirno, Yateni dan Sumadi sedang mengecat ulang nisan kuburan Cina di kawasan Jalan Sukabangun Palembang, Selasa (30/3/2021). 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Cheng Beng atau tradisi ziarah kuburan yang merupakan ajang pulang kampung, sangat dinantikan oleh warga keturunan Tionghoa di Indonesia.

Di Palembang terdapat beberapa kawasan pekuburan Cina yang ada yaitu di daerah Sukabangun, Talang Kerikil, dan Soak Simpur.

Setiap tahunnya, pada perayaan Cheng Beng selalu membuat tiga daerah ini ramai karena dipenuhi oleh warga Tionghoa yang berziarah.

Baca juga: Peziarah Cheng Beng Berharap Ada Toilet dan Penerangan

Baca juga: Sambut Cheng Beng Warga Keturunan Bersihkan Makam

Tahun ini Cheng Beng akan dirayakan pada 4-5 April 2021. Namun pembersihan dan mengecat kuburan dilakukan sejak sebulan sebelumnya.

Tugas membersihkan hingga mengecat ulang nisan kuburan tersebut, ternyata menjadi rezeki tersendiri bagi beberapa warga Sukabangun Kecamatan Sukarami, Palembang, khususnya mereka yang tinggal di dekat TPU Talang Kerikil dan Sukawinatan.

Salah satu pembersih kuburan di Komplek kuburan Cina Sukabangun, Kirno (65) yang ditemui sedang mengecat nisan kuburan bersama dua orang rekannya, Yateni dan Sumadi.

Kirno, Yateni dan Sumadi sedang mengecat ulang nisan kuburan Cina di kawasan Jalan Sukabangun Palembang, Selasa (30/3/2021).
Kirno, Yateni dan Sumadi sedang mengecat ulang nisan kuburan Cina di kawasan Jalan Sukabangun Palembang, Selasa (30/3/2021). (SRIPOKU.COM/MAYA CITRA ROSA)

Membersihkan kuburan Cina tersebut ternyata sudah menjadi pekerjaan tahunan bagi mereka sejak tahun 1970 an.

Sudah sejak muda, dia menjadi pembersih kuburan cina di kawasan Sukabangun tersebut.

Kirno menjelaskan setiap tahunnya ada saja ahli waris kuburan yang meminta kuburan keluarganya dibersihkan dan dicat ulang.

"Mereka datang sendiri ke sini, minta dibersihkan dan dicat, kita tinggal kerjakan," ujarnya, Selasa (30/3/2021).

Satu bulan sebelum perayaan Cheng Beng, ahli waris akan meminta menyemprot rumput yang tinggi.

Kemudian membakar rumput yang ada dan mulai membersihkan semak-semak.

Seminggu sebelum perayaan, para pembersih mulai mengecat kuburan yang diminta oleh ahli waris.

"Pembersihan kuburan ini tradisi mereka seperti kalau kita itu lebaran," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved