Terduga Teroris Masuk Mabes Polri

"MA Saya Keluar Sebentar," Pamit Pukul 08.30 hingga Magrib Tak Ada Kabar: ZA Sempat Dikira Hilang

Keluarga Zakiah Aini sempat ingin melapor kepada polisi, sebelum wanita berumur 25 tahun itu melakukan aksi teror di Mabes Polri

Editor: Wiedarto
tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
Ali, ayah dari Zakiah Aini tampak tidak bisa menahan kesedihannya. Ketika mengetahui bahwa putri bungsunya itu tewas ditembak mati saat melakukan aksi di teror di Mabes Polri. 

SRIPOKU.COM, JAKARTA - Keluarga Zakiah Aini sempat ingin melapor kepada polisi, sebelum wanita berumur 25 tahun itu melakukan aksi teror di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021).

Sebab, ZA tak kunjung pulang setelah pamit pergi sejak pagi hari, dan tak kunjung memberi kabar.

"Kata keluarganya sih tadinya sudah mau lapor ke kepolisian."

"Dari jam 9 pagi sampai magrib belum pulang-pulang," ungkap Kasdi, ketua RT setempat, saat ditemui wartawan di Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021).

Kasdi mengatakan, sejak Rabu pagi ZA sempat pamit kepada kedua orang tuanya untuk keluar rumah. Namun, ZA tak memberi tahu tujuannya pergi.

"Jam setengah 9 keluar katanya 'mah, saya mau keluar sebentar.' Tapi sampai seharian, sampai magrib, sampai meninggal itu enggak ada kabar," ucap Kasdi.

Kasdi pun tak mengetahui saat ZA pergi keluar rumah bersama seseorang atau tidak.
"Karena kalau tidak ada yang jemput tidak mungkin, kalau pakai motor kan wajar, tapi kan enggak tahu," jelasnya.

Ali, ayah ZA, tak bisa menahan kesedihannya setelah tahu anaknya melakukan aksi di teror di Mabes Polri.

Pantauan Tribunnews, Ali tampak mengendarai sepeda motor matic berwarna ungu menuju kediamannya di Jalan Lapangan Tembak, Gg Taqwa No 3 RT 003/019 Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Saat berhenti di halaman rumahnya, Rabani Harahap yang merupakan rekan Ali, menghampirinya.

Saat itu, Rabani langsung menyodorkan tangannya kepada Ali untuk mengucapkan belasungkawa atas kejadian di Mabes Polri tersebut.
Kepada Rabani, Ali menceritakan tak menyangka anaknya bakal melakukan aksi tersebut.

Keduanya berdialog dalam bahasa Mandailing.

Suara dan bibir Ali pun terlihat bergetar saat menceritakan kepada Rabani, bahwa ia tak menyangka anaknya melakukan aksi teror di Mabes Polri.
Keduanya berbincang kurang lebih sekitar 5 menit di halaman depan rumah.

Ali beberapa kali terlihat menunduk saat bercerita kepada Rabani.

"Tadi kami ngobrol, saya sampaikan kenapa bisa anaknya seperti itu? Kan dia anaknya nurut," kata Rabani saat menceritakan isi percakapannya bersama Ali.
Rabani pun mengatakan, Ali tak tahu dan tak menyangka anaknya bisa melakukan hal itu.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved