Terduga Teroris
Penangkapan Terduga Teroris di Condet dan Bekasi, Ditemukan Atribut FPI
Tim Densus-88 Polri menangkap lima terduga teroris di Condet (Jakarta Timur) dan Bekasi (Jawa Barat), ditemukan sejumlah atribut FPI.
SRIPOKU.COM -- Tim Detasemen Khusus Anti-teror Densus-88 Polri dan Ditserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, menyita sejumlah atribut eks-organisasi Fronnt Pembela Islam (FPI) saat penggerebekan teroris di Bekasi, Jawa Barat dan Condet, Jakarta Timur, Senin kemarin.
Beberapa atribut FPI yang disita antara lain jaket berwarna hijau, bendera, dan sejumlah buku.
Kepala Polda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, penggerebekan teroris ini ada kaitannya dengan eks-organisasi FPI. Organisasi massa yang telah dibubarkan dan dinyatakan sebagai organisasi terlarang sejak 30 Desember 2021.
Baca juga: Terduga Teroris Berontak Saat Ditangkap, Warga Mengira Mau Berantem
Baca juga: Buat Surat Wasiat Sebelum Aksi, Lima Bom Aktif Ditemukan di Bekasi
"Iya termasuk itu (terkait dengan FPI)," kata Fadil di Mapolda Metro Jaya, seperti dikutip Tribunnews.com.
DIkatakan, polisi akan mendalami jika ada keterlibatan eks-FPI dalam rencana teror yang dilakukan empat tersangka.
"Jika ada keterkaitan, itu kan temuan awal. Nanti akan didalami oleh teman-teman Densus 88," katanya.
Kemudian, Fadil membeberkan peran empat terduga yang diamankan dalam penggerebekan di Bekasi dan Condet.
Keempat terduga teroris yang berhasil diamankan berinisial ZA (37), BS (43), AJ (46), dan HH (56).
Fadil mengatakan, terduga teroris ZA berperan membeli bahan baku peledak seperti aseton, HCL, termometer, dan aluminium powder.
Baca juga: MENGETUK Pintu Langit, Eksepsi Rizieq Shihab, Tuding Jaksa Karang Cerita Bohong dan Dusta
BS berperan dalam pembuatan bahan peledak dan menyampaikannya kepada AJ.
"Saudara AJ berperan membantu saudara ZA selama pembuatan bahan peledak," ujar Fadio.
Menurut Fadil, peran paling penting dimiliki terduga teroris HH yakni yang mengatur dan membiayai rencana teror ini.
Dalam operasi pasca-ledakan bom di Gereja Katedral, Makassar (Sulawesi Selatan), hari Minggu lalu, tim Densus-88 Polri menangkap dua terduga teroris ditangkap di Condet, Jakarta Timur.
Diantara tersangka sempat berontak saat ditangkap, yang disaksikan warga di sebuah di showroom mobil bekas di Condet. Warga mengira, penangkapan itu merpuakan perkelahian biasa.
Seperti diungkapkan Anita, saksi mata penangkapan itu, operasi berlangsung sekitar 10 menit orang masuk ke showroom, kemudian ke luar lagi.
"Itu pura-puranya ada yang nanya dulu, nanya-nanya mobil, mungkin sudah diintai," kata Anita.
Terduga teroris itu mengenakan kaus berwarna putih dan sarung, Anita mengatakan, dan sempat melakukan pemberontakan saat ditangkap.
Sementara warga lainnya, Eko mengaku terkejut atas penangkapan dua terduga teroris tersebut. "Ini baru pertama kali," ucapnya.
Selain menangkap dua orang di Jl Condet, Jakarta Timur, petugas dari tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Polri meledakkan bahan baku bom di rumah terduga teroris di Bekasi, Jawa Barat.
Berdasarkan laporan jurnalis Kompas TV, tim Jihandak menemukan bahan baku peledak di rumah seorang terduga teroris yang belum diungkap identitasnya.
Bahan baku bom itu diledakkan dengan kekuatan cukup tinggi.
"Memang tadi sudah dilakukan disposal atau peledakan bom, disposal dilakukan karena diduga barang bukti tidak mungkin dibawa oleh tim jihandak. Oleh karena itu, barang bukti diledakkan dengan kekuatan daya lumayan besar," kata Alexander seperti dikutip dari Kompas.com.
Ledakan cukup besar dan mengeluarkan asap berwarna cokelat. Ledakan tersebut juga menimbulkan bau tak sedap.
Pihak kepolisian yang berjaga meminta warga untuk menjauh dari lokasi kejadian. Rumah yang menjadi lokasi penggerebekan itu dekat dengan toko sepeda.
Sebelumnya, pihak kepolisian membenarkan ada satu orang yang diamankan oleh Densus 88.
Terdapat barang bukti yang sedang diamankan di dalam rumah terduga teroris itu.Ada bahan peledak dan juga bom rakitan yang siap meledak.
Belum diketahui terkait keberadaan terduga teroris apakah di dalam rumah atau sudah diinterogasi polisi.
Sebelumnya, Tribunnews.com melaporkan bahwa polisi menggeledah Bengkel Sinergy Motor, Jl Raya Cikarang, Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat.
Bengkel tersebut diduga menjadi lokasi persembunyian terduga teroris. "Iya benar (melakukan penggeledahan terduga teroris)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.
Sementara di bagian lain, DPR RI meminta Kapolri meningkatkan kewaspadaan di seluruh Polda. Menilik dari kasus dugaan bom bunuh diri oleh sepasang suami istri di Gereja Katedral di Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu kemarin.
Anggota Komisi III DPR RI Rudy Mas’ud meminta Polri menindak tegas kelompok terorisme. Ia juga meminta agar Polri tetap meningkatkan kewaspadaan agar aksi bom bunuh diri tidak terulang kembali.
“Saya meminta Kapolri untuk memerintahkan seluruh jajaran untuk Polda meningkatkan kewaspadaan," katanya.
Rudi meminta agar Polri tidak kecolongan, sehingga terjadi aksi terorisme bom bunuh diri. DIkatakan, Komisi IIImendukung Polri untuk terus gencar membasmi kelompok-kelompok terorisme di Indonesia.
“Bom bunuh diri itu tidak dibenarkan oleh agama apapun. Tapi ini kembali terjadi di tengah masyarakat kita. Siapapun pelaku aksi bom bunuh diri itu, sangat tidak manusiawi,” ujar Rudy.
Rudy menyampaikan kecaman keras atas aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar. Hal yang sama bisa terjadi di tempat lain jika kita tidak meningkatkan kewaspadaan. ****
Sumber: Tribunnews.com, judul "sejumlah-atribut-fpi-disita-polisi-saat-penggerebekan-terduga-teroris-di-bekasi-dan-condet"