FAKTA Pasutri Bomber Makassar, Lukman Tulis Surat Minta Maaf Berubah saat Putus Kuliah, Jaringan JAD
Menurut Listyo, surat wasiat itu juga untuk berpamitan pada orang tuanya. Yakni ibu dan adiknya.
"Kami sudah minta warga untuk terus mengawasi pergaulan anaknya, jangan sampai terjadi hal yang sama," ujarnya.
Ia mengatakan, warga sekitar tidak ada yang membenci keluarga Lukman atas kejadian ini.
Sebaliknya, warga justru merasa iba dengan ibu dan adik Lukman.
"Kasihan ibunya, jualan di warung, cuma dibantu sama adik perempuan Lukman. Pas anaknya sudah kuliah, malah berhenti dan masuk aliran sesat. Semoga ini yang terakhir," katanya
"Bahkan kalau dia mau dikuburkan di pemakaman sekitar, warga di sini tidak ada yang keberatan," ujarnya.
Amankan 4 Orang Pelaku
Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya telah mengamankan empat orang yang diduga terlibat dalam aksi bom bunuh diri itu.
Keempatnya merupakan jaringan Jamaah Ansharut Dulah (JAD) Sulsel yang pernah bersama-sama melakukan kajian dengan 19 tersangka teroris yang ditangkap Januari, lalu.
"Sampai dengan hari ini, kita sudah mengamankan empat orang tersangka berinisial AS, SAS, MR dan AA," ujarnya.
Keempatnya lanjut Listyo, memiliki peran masing-masing terkait rencana pengeboman.
"Dimana masing-masing perannya bersama L dan YSR mereka ada dalam satu kelompok kajian di Villa Mutiara untuk bersama-sama memberikan doktrin, mempersiapkan untuk jihad dan berperan membeli bahan untuk digunakan bom bunuh diri," bebernya.
Dalam aksi bom bunuh diri itu, Lukman dan istri yang dinikahinya enam bulan lalu YSR meninggal di lokasi kejadian.
Selain itu, serpihan bom panci yang diledakkan keduanya melukan 19 orang lainnya termasuk petugas gereja dan jemaat.
===
Dimakamkan di Maros Sulawesi
Seperti diketahui, Jasad pasangan suami istri berinisial L dan YSF yang jadi pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar rencananya akan dimakamkan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua RT 1 tempat L tinggal, Nuraini yang mengatakan, jiak setelah berhasil diidentifikasi oleh polisi, jasad pelaku bom bunuh diri itu langsung dimasukkan ke dalam peti.
Namun, jasad pelaku tersebut tidak lagi dibawa ke rumah kosnya ataupun rumah orangtua L yang berada di Kelurahan Bunga Ejaya, Kecamatan Bontoala.
"Ada di Maros sekarang karena langsung dimakamkan di sana, tidak dibawa ke sini (rumah pelaku)," kata Nuraini saat dihubungi melalui telepon, Senin (29/3/2021) malam.
Nuraini mengatakan bahwa jasad L dan YSF dimakamkan di kampung ayah L.
Dia menyebut, polisi tidak lagi membawa potongan jasad pelaku untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Orangtua pelaku, kata Nuraini, saat ini juga sudah berada di rumahnya. 1q2
"Daripada di sini ribut-ribut lagi bede lebih baik ke Maros langsung. Diantar sama pengawas katanya," tambah Nuraini.
Sebelumnya diberitakan, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri di halaman Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021), merupakan pasangan suami istri.
Keduanya diketahui baru saja menikah beberapa waktu lalu.
"Pelaku pasangan suami istri, baru menikah enam bulan," kata Argo dalam keterangannya, Senin (29/3/2021).
Artikel ini terbit di Sripoku.com:
Pelaku Bom Bunuh Diri di Makassar Marahi Ibunya karena Baca Barazanji, Bidah Katanya
