FAKTA Pasutri Bomber Makassar, Lukman Tulis Surat Minta Maaf Berubah saat Putus Kuliah, Jaringan JAD
Menurut Listyo, surat wasiat itu juga untuk berpamitan pada orang tuanya. Yakni ibu dan adiknya.
SRIPOKU.COM, PALEMBANG-Peristiwa Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar, membuat heboh karena kedua pelaku adalah Pasangan Suami Istri yang baru saja menikah.
Bahkan, Pasutri Bombar Makassar ini dikenal sebagai anak baik sebelum menikah. Namun setelah menikah sifat mereka berubah. Bahkan Lukman alias L, sudah berubah sejak dia memutuskan berhenti kuliah.
Lukman memang berubah setelah putus kuliah dan kerap bertengkar dengan ibunya. Sifatnya jadi keras, pertengkaran demi pertengkarna dengan sang ibu membuat Lukman memutuskan pergi dari rumah.
Namun ada penyesalan di hati Lukman yang ternyata tetap menyayangi ibunya, setelah menikah dan terakhir memutuskan untuk menjadi pengantin atau pelaku Bom bunuh diri.
Lukman seperti diungkapkan oleh Kapori seperti dilansir dari Tribunnews, telah mengirim surat wasiat kepada ibunya.
Di mana isi surat wasiat itu diantaranya meminta maaf kepada sang ibu. Sebab hari terjadi ledakan itu adalah hari-hari terakhirnya, di mana dia mengaku akan mati syahid.
"Saudara L meninggalkan surat wasiat kepada orang tuanya yang isinya mengatakan bahwa yang bersangkutan berpamitan," Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam jumpa pers, Senin (29/3/2021).
"Dia siap untuk mati syahid," katamua.
Menurut Listyo, surat wasiat itu juga untuk berpamitan pada orang tuanya. Yakni ibu dan adiknya.
Dikatakan Jenderal Listyo, hasil identifikasi terhadap dua terduga pelaku tersebut, termasuk melalui tes DNA dengan membandingkan dengan keluarganya.
Keduanya memang identik berdasarkan pengakuan keluarga termasuk surat wasiat milik Lukman, menjelan detik-detik dia melakukan Bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar.
Istri Lukman Sempat Dikabarkan Hamil Tapi Dibantah
Selain Lukman yang tewas dalam aksi Bom bunuh diri tersebut, Istri Lukman (26), YSR yang dikabarkan sedang hamil itu juga hancur akibat ledapan Bom bunuh diri yang mereka lakukan, di Gereja Katedral Makassar, di Jl Kajaolalido, Makassar, Minggu (28/3/21) pagi kemarin.
Maka itu dibantah oleh pihak kepolisian, sebab kondisi jadad pelaku Bom bunuh diri itu hancur sehingga sulit diidentifikasi.
"Orang hancur, badannya hancur, nggak (tidak) ada yang ini (bisa pastikan)," kata Kapolda Sulsel Irjen Pol Merdisyam ditemui di Mapolda Sulsel, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Senin (29/3/2021) sore seperti dilansir dari Tribun Timur.
