Ledakan Bom di Gereja Makassar
Fakta Baru Pelaku Inisial L Bom Gereja Makassar, Pengikut Jaringan Ansharud Daulah, Alumni Filipina
Kedua pelaku berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu, kata dia, merupakan Jaringan Ansharud Daulah (JAD).
SRIPOKU.COM - Fakta terbaru soal pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral terus disorot.
Diketahui salah satu pelaku berinisial L telah meninggal dunia.
Pelaku tersebut diketahui menggunakan bom panci saat meluncurkan aksinya.
Pria ini alumni dari Dolo Filiphina Tahun 2018 sebelum masuk Indonesia
Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat meninjau langsung lokasi ledakan bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto terbang malam-malam dari Jakarta ke Kota Makassar untuk melihat situasi terkini.
Saat di lokasi, Kapolri dan Panglima menyampaikan sejumlah fakta-fakta baru.
"Ledakan yang tadi menggunakan bom jenis panci," kata Listyo Sigit.
Kedua pelaku berjenis kelamin laki-laki dan perempuan itu, kata dia, merupakan Jaringan Ansharud Daulah (JAD).
Dimana, 20 pengikut dari JAD itu telah diamankan sebelumnya oleh Densus 88 di beberapa lokasi di Sulsel, pada Januari lalu.
"Terkait dengan identitas pelaku kita sudah dapatkan, yang bersangkutan berinsial L. Yang bersangkutan merupakan kelompok dari beberapa pelaku yang beberapa waktu lalu kita telah amankan (JAD)," ujar Listyo.
"Jadi ini adalah bagian dari kelompok beberapa waktu lalu yang kita amankan, kurang lebih 20 orang dari kelompok JAD," sambungnya.
Sementara pelaku perempuan belum teridentifikasi karena kondisi tubuh yang parah.
Kelompok JAD itu lanjut Listyo, pernah melakukan kegiatan aksi teror di Dolo Philipina.
"Kelompok ini tergabung atau terkait dengan kelompok yang pernah melaksanakan kegiatan operasi di Dolo Philipina Tahun 2018," terangnya.
Pihaknya, juga mengaku telah mengamankan empat orang di Wilayah Bima, NTB terkait aksi teror itu.