Penjagaan di Sumsel Pasca Bom Makassar

CAK Amir Sebut Orang Meledakkan Diri Itu Kafir, Mati Syahid Berharap Surga, Justru Masuk Neraka

Dia menyesali bahwa ketenangan beribadah agama lain terganggu padahal Indonesia merupakan contoh negara yang sangat bertoleransi.

Penulis: maya citra rosa | Editor: Welly Hadinata
SRIPOKU.COM/MAYA CITRA ROSA
Ketua Pengurus Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel, KH Amiruddin Nahrawi atau akrab disapa Cak Amir 

Laporan wartawan Sripoku.com, Maya Citra Rosa

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Terjadi sebuah ledakan keras di Gereja Katedral Makassar setelah jemaah beribadah Misa Palma, Minggu (28/3/2021).

Kejadian ini belum diketahui pasti penyebabnya, namun nampak seorang yang meninggal dan sebuah sepeda motor.

Ledakan yang diduga bunuh diri tersebut disesalkan oleh para tokoh agama di Indonesia.

Salah satunya Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumsel yang baru, yaitu KH Amiruddin Nahrawi atau akrab disapa Cak Amir

Dia menyesali bahwa ketenangan beribadah agama lain terganggu padahal Indonesia merupakan contoh negara yang sangat bertoleransi.

Menurutnya, perlu adanya persaudaraan insaniyah dalam kehidupan manusia dan kebangsaan.

"Kita hidup di negara yang beragama, orang yang meledakkan dirinya sendiri itu tidak ada hati nuraninya, bahkan bisa dikatakan bagian dari kafir," ujarnya.

Cak Amir menekankan, orang yang mengatasnamakan syahid dan mengharapkan surga Allah, justru adalah bagian dari neraka Allah.

"Niatnya tidak baik. Mereka merasa dirinya menjadi tuhan sendiri, menentukan akan masuk surga, padahal neraka baginya," ujarnya.

Dia juga mengajak masyarakat di Sumsel maupun seluruh Indonesia untuk perlu kebersamaan, saling menghormati, apapun agamanya, karena Indonesia menjadi contoh negara yang toleran.

"Jangan dicederai dengan persoalan yang seperti itu. Menurut saya orang yang bunuh diri itu tidak beragama," ujarnya.

Bahkan Allah SWT juga telah menjelaskan dalam Al-Qur'an bahwa manusia diciptakan terdiri dari laki-laki dan perempuan, bersuku-suku dan berbangsa-bangsa untuk saling kenal mengenal.

"Gunanya untuk hormat menghormati antar beragama," ujarnya.

Oleh karena itu, masyarakat harus saling menghormati antar umat beragama.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved