Puasa Ramadhan 2021
Apakah Boleh Membayar Fidyah dengan Uang? Ternyata Beginilah Cara yang Tepat untuk Memberi Fidyah
Fidyah merupakan sebuah ibadah berupa pemberian bahan makanan pokok atau makanan dikarenakan seseorang menggantikan kewajiban berpuasa.
Penulis: Tria Agustina | Editor: Yandi Triansyah
Coba anda bayangkan misalnya sesuatu dirapel sekaligus bukankah keesokan harinya tidak ada perasaan kita untuk memberikan amal sholeh.
Tapi kalo sekarang kita berbagi, begitu orang itu diberikan tiba-tiba orang itu berkata ya Allah pak terimakasih, ibu, mudah-mudahan bapak disembuhkan penyakitnya, mudah-mudahan dimasukkan ke surga, mudah-mudahan disehatkan keluarganya.
Maka perasaan itu memberikan kesan tersendiri pada jiwa kita.
Besoknya kita berikan lagi pada orang berbeda dia mendoakan lagi.
"Jadi kata para ulama pemberian bertahap itu cenderung melahirkan amal sholeh yang baru yang bisa menguatkan kepada jiwa," jelas Ustaz Adi Hidayat.
"Dan yang kedua kata para ulama akan lebih baik diberikan secara bertahap, karena boleh jadi berlakunya fidyah itu sesuaid dengan kadar puasa yang belum tentu orang itu bisa menunaikannya selama sebulan," ungkapnya.
"Bagaimana jika di hari ke 13 misalnya ajalnya dia wafat, sehingga supaya tidak membebani keluarga di rumahnya, cukup dikeluarkan setiap harinya supaya sesuai dengan kadar kebutuhan pengganti puasanya," tutur Ustaz Adi Hidayat.
Baca juga: Bolehkah Wanita Hamil yang Tak Mampu Berpuasa Membayar Fidyah? Ini Jawaban Tepat Ustaz Adi Hidayat
Cara Membayar Fidyah Puasa
Inilah satu golongan spesial yang diperbolehkan tidak berpuasa saat Ramadhan bahkan tidak perlu puasa selama Ramadhan.
Dan tidak usah mengganti setelah Ramadhan, tapi dia diperkenankan oleh Allah untuk mengganti setiap puasanya dengan memberikan makanan pada orang-orang miskin.
Hal ini tercantum dalam Alquran surat Al-Baqarah ayat 184 yang disebutkan dengan golongan orang-orang yang sulit berpuasa selama hidupnya.
اَيَّامًا مَّعْدُوْدٰتٍۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ وَعَلَى الَّذِيْنَ يُطِيْقُوْنَهٗ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِيْنٍۗ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَّهٗ ۗ وَاَنْ تَصُوْمُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
(Yaitu) beberapa hari tertentu. Maka barangsiapa di antara kamu sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib mengganti) sebanyak hari (yang dia tidak berpuasa itu) pada hari-hari yang lain. Dan bagi orang yang berat menjalankannya, wajib membayar fidyah, yaitu memberi makan seorang miskin. Tetapi barangsiapa dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itu lebih baik baginya, dan puasamu itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
"Ada orang-orang yang kata Alquran kalo dia puasa itu sulit, diibaratkan seperti kerah yang sempit, kalo orang pakai itu terasa seperti tercekik," ujar Ustaz Adi Hidayat.
"Misalnya orang yang mohon maaf misal divonis secara medis yang tidak mungkin berpuasa misal karena lumpuh, ada orang yang karena koma nggak bangun-bangun, ada di Timur Tengah sekarang seorang perempuan sudah 25 tahun koma, baru setelah itu bangun," terangnya.