Musibah Kebakaran
"KOrban Jiwa Terbanyak," 10 Penghuni Bedeng Tidur Lelap Saat Api Membakar Tubuh Mereka
10 orang warga dikabarkan meninggal dunia dalam tragedi kebakaran yang terjadi di Jakarta pada Kamis (25/3/2021) dini hari.
Ia bahkan teringat momen terakhir kali berbincang dengan Deby sebelum menjadi korban kebakaran di Matraman.
"Deby hamil tiga bulan, terakhir saya berbincang dengan dia beberapa hari lalu. Bareng dengan suaminya juga," papar Erwin.
Kebakaran di RT 3/6, Matraman, Jakarta Timur yang menyebabkan 10 orang meninggal dunia (Wartakotalive/Joko Supriyanto)
Atas musibah kebakaran ini, Erwin mengaku keluarga Srimulyani berusaha tabah.
"Kami hanya bisa sabar, tabah, dan berserah diri saja. Semoga amal ibadahnya diterima Allah," imbuh Erwin.
Saat ini jenazah korban kebakaran di Matraman berada di Rumah Duka Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) guna melakukan visum.
Pihak keluarga korban lainnya juga sedang mengurus berkas-berkas.
Diduga Bukan Akibat Konsleting Listrik
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengatakan Pemprov DKI Jakarta bakal memfasilitasi pemakaman para korban meninggal dunia dan memberi bantuan kepada para korban selamat.
"Kita memastikan bahwa para pengontrak yang tinggal di tempat kontrakannya yang terbakar memiliki tempat penampungan sementara, karena yang sekarang butuh tempat penampungan bukan pemilik tapi pengontrak," ujarnya.
Anies juga menyebut kebakaran tersebut bukan akibat dari korsleting sebagaimana hasil pemeriksaan sementara jajaran Damkar Jakarta Timur yang melakukan pemadaman.
Melainkan terbakarnya motor yang terparkir depan kontrakan, api dari motor tersebut lalu merembet ke kontrakan dan menutup akses keluar para penghuni sehingga terjebak.
Pun berdasarkan keterangan korban selamat Nanang Wahyudi (37) dia lebih dulu mendengar suara teriakan para tetangganya yang jadi korban sebelum api dari motor membesar.
Namun Anies menuturkan penyebab pasti kebakaran masih harus menunggu penyelidikan Polri terkait kebakaran yang menewaskan 10 jiwa tersebut
Sementara itu, Kapolsek Matraman Kompol Tedjo Asmoro mengatakan, warga sempat berteriak agar pemilik rumah keluar ketika kebakaran terjadi.
Namun, pemilik rumah diduga tidak mendengar teriakan warga karena sedang tidur.
"Kemungkinan korban tengah tertidur lelap, sehingga tak sadar saat api mulai membakar rumah mereka," ungkap Tedjo.