Eksekusi Mati
'Papa Pergi Ya, Jaga Adik-adikmu' Kisah Pilu Anak Freddy Budiman yang Dieksekusi Mati, Sempat Sholat
Nama Freddy Budiman memang tak asing bagi masyarakat Indonesia. Freddy Budiman dikenal sebagai seorang gembong narkoba yang dieksekusi mati
SRIPOKU.COM, JAKARTA -- Nama Freddy Budiman memang tak asing bagi masyarakat Indonesia.
Freddy Budiman dikenal sebagai seorang gembong narkoba yang dieksekusi mati di LP Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, pada 29 Juli 2016.
Freddy berulang kali terjerat kasus pengedaran narkoba.
Namanya bahkan dikenal sebagai salah satu bandar narkoba besar di Indonesia dengan jaringan kelas internasional.
Freddy divonis mati oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Barat karena mengimpor 1.412.476 butir ekstasi dari China pada Mei 2012.
Freddy juga sempat ditangkap pada tahun 2009, karena memiliki 500 gram sabu.
Saat itu, Ia divonis 3 tahun dan 4 bulan.
Freddy kembali berurusan dengan aparat pada 2011, di mana kala itu Ia kedapatan memiliki ratusan gram sabu dan bahan pembuat ekstasi.
Freddy pun menjadi terpidana selama 18 tahun karena kasus narkoba di Sumatera dan harus menjalani masa tahanannya di Lapas Cipinang.
Baca juga: Kakak Mendiang Terpidana Mati Gembong Narkoba Freddy Budiman Ditangkap Polisi, Perannya Kurir
===
Salah satu anak dari Freddy Budiman, Fikri, sempat menceritakan detik-detik terakhir sebelum sang ayah dieksekusi mati di LP Nusakambangan.
Fikri memberikan kesaksiannya melalui tayangan video bersama Gritte Agatha di Youtube.
Video tersebut ditayangkan pada 17 Maret 2021 yang lalu.
Dalam video berdurasi lebih dari satu jam itu, Fikri bercerita bagaimana dirinya ia baru mengetahui kabar eksekusi mati sang ayah pada 25 Juli 2016 atau 4 hari jelang eksekusi mati.
Fikri bersama tiga anggota keluarga Freddy lainnya langsung pergi ke LP Nusakambangan, Cilacap, pada 26 Juli 2016.
