Waspada Virus Flu Afrika, Menyerang Peternakan Babi di Bangka, Dideteksi Sejak Januari Lalu
Waspada penyakit African Swine Fever (ASF) atau virus flu Afrika serang Kabupaten Bangka, sudah 600 ekor babi mati.
SRIPOKU.COM -- Waspada penyakit African Swine Fever (ASF) atau virus flu afrika serang Kabupaten Bangka, sudah 600 ekor babi mati.
Serangan flu Afrika ini diditeksi sudah terjadi di Kabupaten Bangka dideteksi sejak awal Bulan Januari 2021 lalu.
Total hingga saat ini terdata sekitar 600-an ekor ternak babi sudah mati di Kabupaten Bangka.
Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Elius Gani mengatakan, awalnya pihaknya mendapat laporan dari peternak babi di Desa Pohin Pemali bahwa ternak babinya mati 150 ekor.
"Lalu kita adakan penyelidikan epidemilogi dengan pengambilan sampel, lalu esok harinya ada laporan lagi 20 ekor babi mati di Kelurahan Jelutung Kecamatan Sungailiat kita juga ambil sampel bersama Tim Balai Veteliner Lampung ada di Kabupaten Bangka," kata Elius, Kamis (18/3/2021).
Setelah itu, pihaknya melakukan investigasi mulai dari peternak babi di titik zona hijau atau belum ada kematian, lalu zona kuning, atau sedang ada kematian hingga zona merah atau semua ternak babi mati habis.
Zona hijau saat ini seperti di Desa Rebo Sungailiat, lalu Zona Kuning seperti Kelurahan Lubuk Kelik, Jelitik, Pohin dan terakhir Zona Merah yakni Desa Deniang Kecamatan Riau Silip semua ternak babi mati habis.
Baca juga: Pemkab Muba Tengah Pertimbangkan Pakai Mesin Pengolah Sampah Milik PT Revorma Sagara Artha
Baca juga: Alasan Anggota Brimob dan TNI Kumpul di Danau OPI Jakabaring, Bahkan Ada yang Naik Perahu
Baca juga: Setiap Melintas di Jalan Ini Warga Dipaksa tidak Bernafas, Padahal 2 Kali Dalam Sebulan Dibersihkan
"Bahkan laporan sejumlah peternak kalau mereka mengambil bibit babi itu dari Desa Deniang," ujarnya.
Sementara drh Correy Wahyu Adi S, Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengatakan virus ASF ini bisa membunuh 80-100 persen ternak babi dalam.ksndang dalam waktu singkat.
"Jadi wajar kalau peternak babi terkejut dengan kecepatan membunuh virus ini sehingga melaporkan kepada para penyuluh dan petugas di Kabupaten Bangka," kata Correy.
Diharapkannya pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka bisa cepat melakukan antisipasi dan menyebarkan informasi ini kepada para peternak babi yang belum terpapar virus ini di Kabupaten Bangka.
"Kita harapkan semua peternak babi bisa mengetahui dan menjadi lebih waspada.
Kuncinya di perternak itu sendiri untuk mematuhi tata cara penanganan dan mengantisipasi penyebaran penularan virus ini, kami sudah menyiapkan pamlet untuk disebarkan.keoada peternak babi," ujar Correy.