Benarkah Dosa Zina Tidak Diampuni Selama 40 Tahun Bahkan Sampai 7 Turunan? Begini Jawaban Buya Yahya

Apakah anak hasil zina tidak akan masuk surga dan tidak diampuni sampai 7 turunan? Benarkan demikian? Berikut penjelasan lengkap oleh Buya Yahya.

Penulis: Tria Agustina | Editor: Welly Hadinata
Tangkap layar YouTube Al-Bahjah TV
Buya Yahya 

SRIPOKU.COM - Zina termasuk dosa besar, maka Allah telah memperingatkan manusia untuk mendekatinya pun dilarang.

Hal ini tercantum di dalam surat Alquran Al Isra ayat 32.

"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk," (QS. Al-Isra':32)

Kendati zina termasuk dosa besar, bukan berarti tidak diampuni oleh Allah Subhanahuwata'ala.

Lantaran Allah adalah Maha Pengampun, sebesar apaun dosa yang dilakukan oleh hamba-Nya pasti akan diampuni.

Tentu saja dengan syarat bertaubat dengan sungguh-sungguh dan tak mengulangi perbuatan hina itu lagi.

Lantas bagaimana dengan sebuah riwayat yang menyatakan jika dosa zina tidak diampuni selama 40 tahun?

Juga anak hasil zina tidak akan masuk surga dan tidak diampuni sampai 7 turunan? Benarkan demikian?

Berikut ulasan selengkapnya yang diuraikan secara lengkap oleh Buya Yahya melalui tayangan YouTube Al-Bahjah TV.

Baca juga: Bagaimana Nasib Anak Hasil Zina di Akhirat Kelak, Ini Penjelasan Buya Yahya, Awas ada Hadits Palsu!

Buya Yahya
Buya Yahya (Tangkap layar YouTube Al-Bahjah TV)

Dalam hal ini seorang jemaah mengajukan pertanyaan terhadap Buya Yahya seputar perzinahan.

"Saya pernah denger kalo orang berzina itu dosanya tidak diampuni selama 40 tahun dan zina yang seperti apa yang dimaksud?

Terus apakah bisa diampuni sama Allah?," tanya seorang jemaah kepada Buya Yahya.

Buya Yahya pun menanggapi terkait dosa besar salah satunya adalah zina.

"Zina adalah dosa besar dan kehinaan, zina adalah hinaan diri dan hinaan di keluarga, semua dosa begitu mudahnya dihapus kecuali zina," jelas Buya Yahya.

"Ada orang kafir masuk Islam namanya muallaf, anak dan cucunya pun masih bangga, kalau kakekku muallaf, tapi seorang cucu akan merasa terhinakan kalau punya pezina atau seorang nenek pezina," terangnya.

"Maka zina adalah hina dan hina dan hina dan tidak ada yang berzina kecuali manusia yang terhina, sehingga susah melakukan zina kecuali manusia hina," paparnya.

"Tapi walaupun itu adalah kehinaan Allah Maha Kasih, jadi wanita mulia itu susah berzina," tambahnya.

"Suatu ketika ada wanita Hindun, Hindun itu yang pernah menyuruh Wahsi membunuh Sayyidina Hamzah, kemudian saking bencinya dengan Hamzah diambil hatinya kemudian digigit, Akilatul Kibdah (pemakan hati)," jelas Buya Yahya.

"Setelah masuk Islam diajak baiat oleh Rasululillah, wahai wanita-wanita masuk Islam, berbaiat (berjanjilah) engkau tidak menyekutukan Allah, iya Rasulullah kami berjanji tidak menyekutukan Allah, apalagi? Berjanjilah engkau wahai wanita untuk tidak mencuri, kami berjanji untuk tidak mencuri, berjanjilah kalian untuk tidak minum minuman keras, kami berjanji untuk tidak minum minuman keras, berjanjilah kalian untuk tidak berzina, Hindun tidak terima, ya Rasulullah apakah kebayang orang merdeka sepertiku ini melakukan zina? orang mulia sepertiku melakukan zina?," jelas Buya Yahya.

Setelah memaparkan kisah di zaman Nabi, Buya Yahya pun menegaskan jika riwayat yang menyebutkan dosa zina tidak akan diampuni selama 40 tahun adalah palsu.

Orang yang berzina akan segera diampuni dosanya asalkan dia mau memohon ampun dan bertaubat kepada Allah dan menyesali perbuatannya.

"Orang mulia susah melakukan zina, nggak mudah melakukan zina, hanya rendahan saja, akan tetapi pun demikian bagi siapapun yang sudah kepeleset dalam zina bisa menjadi mulia dan tidak benar kalau orang berzina tidak diampuni dosanya 40 tahun, itu adalah berita bohong," jelas Buya Yahya.

"Kalau dia setelah berzina taubat langsung diampuni oleh Allah, asalkan dia taubat, menyesal, menangis, taubat yang sesungguhnya, semua kesan-kesan segala yang mengingatkan soal perzinahannya dihapus, Allah Maha Tahu," terangnya.

"Yang menjadi masalah adalah bohong taubatnya, sudah taubat masih menyimpan hadiah orang yang menzinainya, sudah taubat masih menyimpan foto orang yang menzinainya, adalah pembohong itu, tidak akan diampuni oleh Allah," ungkapnya.

"Taubat, menyesal, benci dengan perbuatan itu, menangis, menyesal bahkan tempat yang menjadikan dia berzina dia akan benci, apakah itu hotel atau kamar," tuturnya.

"Ini katanya taubat tapi masih terkenang dengan keindahan di tempat itu bohong dia," tambahnya.

Baca juga: Nikahi Anak Hasil Zina Hati-hati Walinya Salah, Begini Penjelasan Buya Yahya Anjuran Akad Baru Lagi?

Jadi, Allah Maha Pengampun, jika manusia bertaubat di hari itu, sata itu juga akan diampuni, sehingga tak perlu menunggu 40 tahun.

"Tapi kalau sudah bertaubat, hati itu juga diampuni, ndak nunggu 40 tahun, itu berita bohong, Allah Maha Pengampun, menyesal dan inget dosa zina adalah dosa yang harus ditutup, maka bagi siapapun yang ingin bertaubat dari zina cukup mengadulah kepada Allah, jangan ngadu ke bangsa manusia," terangnya.

"Semakin dia bisa menutup di depan manusia, Allah akan tutup, cukup dia menangis di hadapan Allah, nggak perlu bercerita kepada siapapun," lanjutnya.

"Seorang wanita yang mau menikah mungkin dia punya masa lalu kelam berzina, saya telah berzina, tidak perlu bercerita kepada laki-laki yang akan menikahinya," jelasnya.

"Seorang laki-laki pun tidak perlu bercerita kepada wanita yang akan dinikahinya, cukup Allah yang tau," bebernya.

"Hanya banyak wanita bodoh, dia punya masa lalu kelam bertaubat, sudah bener karena dia ikut ngaji, disaat dilamar oleh seorang laki-laki dia jujur, polos, akhirnya tidak jadi dinikahi," ujarnya.

"Sebab perzinahan tidak boleh diceritakan, tutup antara engkau dengan Allah saja, ngadu," tambahnya.

"Sehingga ada orang ngadu pada Nabi ya Rasulullah aku kepelest dalam zina, sucikan, minta dicambuk, minta dirajam, Nabi tidak langsung menjawab, Nabi menutupi mungkin kamu hanya menyentuh saja, tidak ya Rasulullah aku melakukannya, mungkin kau hanya mencium saja, tidak ya Rasulullah aku melakukannya, mungkin tidak sampe masuk ke situ, tidak ya Rasulullah," ungkapnya.

"Sehingga para ulama bersepakat bahawasanya tidak dianjurkan orang bertaubat dari zina untuk ngadu ke Mahkamah Hakim, tolong rajam saya, cambuk saya, tidak dianjurkan," ungkapnya.

"Akan tetapi kenapa? Itu ada sangkut pautnya dengan nama baik keluarga, kemudian dia akan direndahkan, susah baginya untuk berkumpul dengan orang baik karena sudah dicap pezina, dulu pernah dirajam dan sebagainya," jelasnya.

"Akan tetapi alangkah indahnya Islam yang bertaubat cukup tutup dan dianjurkan untuk hijrah ke tempat yang tidak tau kalau dia pernah berzina," ujar Buya Yahya.

"Ke masyarakat yang tidak tahu dia pernah berzina, sehingga di sana dia akan tampil sebagai seorang yang sholeh, seorang wanita yang sholehah urusannya dengan Allah Subhanahuwata'ala," terangnya.

Buya Yahya juga berpesan baik pezina atau orang yang mengetahui perbuatan zina tak perlu membongkarnya.

Karena zina merupakan masalah aib, maka manusia diminta untuk menutup aib saudaranya, sehingga Allah akan menutupi aibnya.

"Maka hanya orang bodoh yang bercerita tentan perzinahannya, semoga Allah mengampuni kita semuanya," tambahnya.

"Bohong, bahkan tidak benar riwayat hadits orang berzina tidak akan diampuni sampai 7 keturunan, bohong hadits palsu, nggak ada itu, anaknya bersih suci kok disalah-salahin, anaknya seorang pezina bisa menjadi waliyallah," terangnya.

"Jadi ini yang jadi masalah kadang-kadang berita-berita palsu seperti itu dihembuskan, maksudnya untuk nakut-nakuti orang berzina, tapi kalo namanya palsu, ya palsu, bohong ya bohong, nggak boleh, haram menyebarkannya," lanjut Buya Yahya.

"Semoga Allah mengampuni kita semua dan menjauhi kita dari zina, dan awas jangan sekali-kali anda berani membicarakan orang yang berzina, kalau anda tidak ingin keluarga anda tertimpa musibah yang serupa," jelasnya.

Bahkan Buya Yahya pun berpesan jika kita harus menutup aib orang yang berzina.

Demikian itu adalah jika kita membongkar aib orang lain, maka Allah akan membongkar aib yang membongkar.

"Bahkan sebagia riwayat tidak ada orang yang membuka aibnya seseorang, tidak akan mati kecuali diuji dengan aib yang serupa," terangnya.

"Kalau sudah kepelest dalam zina segera minta ampun, tidak akan diungkap lagi aib zina beres sampai akherat jika bertaubat," ungkap Buya Yahya.

Baca juga: Siapakah Wali Nikah Anak Hasil Zina? Apakah Pernikahannya Dianggap Sah? Begini Penjelasan Buya Yahya

SUBSCRIBE US

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved