RSUD dr HM Rabain Muara Enim Kebakaran

Lampu Rumah Sakit Diganti Empat Handphone, Operasi Sesar Anak Pertama Usai 12 Tahun Menunggu

"Perasaan saya campur aduk antara senang dan panik. Saya hanya minta perawatnya jangan jauh-jauh dari saya ketika operasi dan mati lampu,"

Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Refly Permana
sripoku.com/ardani
Tampak Aprianti terbaring ditunggui suaminya usai menjalani operasi sesar 

Sementara itu Wadir I Adimistrasi ' Keuangan Yusrizal melalui Kabid Pelayanan Keperawatan Tumpuk dan Kanit OKA Sumarti, mengatakan bahwa pada saat kejadian untuk rencana jadwal bedah sebanyak enam pasien, THT tiga pasien, dan kebidanan dua pasien.

Untuk pasien Kebidanan dua-duanya sudah tertangani, namun untuk bedah lainnya terpaksa ditunda karena ruangan belum siap untuk dioperasikan sebab masih akan sterilisasi.

Diminta Tes Swab Sebelum Dirawat, Seorang Pasien yang Digigit Kobra di Empat Lawang Meninggal Dunia

Dan untuk pasien kebidanan Aprianti, memang benar pada saat operasi mati lampu sehingga operasi (menjahit) terpaksa diselesaikan dengan menggunakam penerangan empat buah handphone.

"Posisi lampu mati, bayinya sudah keluar dan langsung dievakuasi.

Karena posisi sudah dibedah, maka pasien harus cepat diselamatkan dengan menjahit kembali bekas operasinya," jelasnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved