Tak Harus Bahan Mahal, MPASI Lokal & Murah Juga tak Kalah Bergizi, Ini Panduan MPASI Usia 6-24 Bulan
ASI merupakan satu-satunya makanan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi usia 0-6 bulan.
SRIPOKU.COM - Bagi ibu muda yang baru saja melahirkan, informasi seputar MPASI sangat perlu untuk diketahui.
Agar bayi dan anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, orang tua harus memperhatikan ASI dan makanan yang dikonsumsi bayi.
ASI merupakan satu-satunya makanan yang mengandung zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi usia 0-6 bulan.
Namun tahukah Anda? dengan bertambahnya usia bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI.
Bayi harus mendapat makanan tambahan atau pendamping ASI atau yang biasa disebut dengan MPASI.
Makanan Pendamping Air Susu Ibu (disingkat MPASI) merupakan makanan tambahan yang mudah dikonsumsi yang diberikan pada bayi selain ASI.
Program MPASI biasanya diberikan pada umur 4 dan 6 bulan hingga anak berusia dua tahun.
MPASI juga bertujuan untuk melatih kemampuan makan bayi, naik kemampuan mengunyah, menelan dan kemampuan bayi menerima berbagi rasa dan tekstur makanan.
Dikutip dari jurnal stikeswiramedika menyebutkan bahwa, pemberian makanan pendamping ASI pada bayi usia 6-24 bulan masih sangat dipengaruhi oleh faktor budaya yang ada di lingkungan masyarakat.
Selain itu masih banyak ibu-ibu yang memberikan MPASI yang tidak sesuai dengan informasi yang telah disampaikan oleh tenaga kesehatan.
Ketidaktepatan pemberian MPASI tersebut meliputi frekuensi pemberian MPASI yang tidak tepat, waktu pemberian MPASI yang terlalu dini dan ibu-ibu masih kurang memperhatikan komponen makanan yang diberikan sehingga masih tidak tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi anak.

Baca juga: Cara Membuat Sup Krim Jagung ala KFC, Menu Enak Saat Cuaca Dingin dan Cocok Juga untuk Bayi Mpasi
Baca juga: Panduan MPASI Usia 6-24 Bulan Lengkap, Mulai dari Perubahan Tekstur hingga Porsi Sesuai Usianya
Lalu bagaimana langkah sebenarnya dalam pemberian MPASI pada anak, berikut ulasannya:
Di minggu-minggu pertama pemberian MPASI, sebaiknya kenalkan satu persatu makanan pada bayi, jangan langsung di campur aduk menjadi satu.
Biarkan bayi belajar mengenal setiap jenis rasa makanan yang masuk ke dalam mulutnya.
Perlu diperhatikan, dalam pembuatan menu MPASI jangan dulu menambahkan bahan makanan seperti garam dan gula.
Hal ini dikarenakan garam dapat mengancam ginjal bayi.
Sementara, gula dapat membuat si kecil akan menyukai makanan manis, sehingga kelak dapat menyebabkan kegemukan dan diabetes serta kerusakan pada gigi.
Meskipun saat ini telah banyak varian makanan bayi instan, namun sebaiknya makanan seperti itu diberikan ketika keadaan mendesak seperti sedang dalam perjalanan.
Saat dirumah, buatlah MPASI sendiri dengan bahan makanan yang alami, sehat dan bergizi.
Tak melulu dengan bahan makanan yang mahal, ternyata banyak bahan pangan lokal yang juga tak kalah bergizi, murah dan mudah didapat.
Berikut beberapa contoh makanan tambahan yang dianjurkan:
- Bubur nasi beras atau nasi merah yang dimasak dengan menggunakan cairan atau kaldu daging atau sayuran, susu formula (ASI), atau air.
- Buah-buahan yang dihaluskan seperti pepaya, pisang dan apel yang dikukus, melon dan alpukat.
- Sayur-sayuran dan kacang-kacangan yang direbus kemudian dihaluskan. Contohnya, kacang polong, kacang merah, wortel, tomat, kentang, labu kuning, dan kacang hijau.
- Daging sapi atau ayam pilihan yang tidak berlemak, dan ikan tanpa duri, kemudian dihaluskan.
Berikut beberapa contoh makanan yang tidak dianjurkan:
- Makanan terlalu lemak
- Buah-buahan yang terlalu asam, seperti jeruk dan sirsak.
- Makanan terlalu pedas atau bumbu terlalu tajam.
- Makanan yang mengandung protein gluten, yaitu tepung terigu, barley, dan kue yang terbuat dari tepung terigu.
- Hindari pemberian gula, garam, bumbu masak, atau penyedap rasa kedalam makanan bayi.
- Buah-buahan dan sayur-sayuran yang mengandung gas sepeti durian,cempedak, kol, kembang kol serta lobak. Hal ini dilarang karena bisa menyebabkan perut bayi kembung.
- Makanan yang memicu terjadinya alergi, seperti kacang tanah, telur, susu sapi serta olahannya.
Tips menyiapkan dan mengolah makanan bayi:
- Menjaga kebersihan bahan makanan dan alat yang digunakan serta mencuci tangan sebelum mempersiapkan makanan bayi.
- Ada baiknya mempunyai peralatan khusus untuk bayi makan maupun alat pengolahannya.
- Penggolahan bahan makanan bayi dapat dilakukan dengan cara dihaluskan, diblender, dikukus, ditim, atau dimatangkan dengan microwave, tergantung jenis makanan dan bahannya.
- Usahakan mengolah bahan makanan untuk sekali makan dan hindari menyimpan makanan sisa di freezer.
- Tidak ada salahnya menambahkan ASI atau susu formula dalam proses pengolahan.
Berikut beberapa rekomendasi MPASI usia 6-12 bulan:
1. MPASI usia 6 bulan variasi olahan buah
Pisang Lumat Halus

Bahan :
1 buah pisang masak
Cara membuatnya :
- Pisang dicuci bersih
- Kupas memanjang sebagian permukaan pisang
- Keriklah pisang dengan menggunakan sendok kecil yang bersih
- Kerikan pisang ditaruh dalam cangkir atau mangkuk kecil. Agar pisang tidak berubah warna, berilah sedikit perasan jeruk nipis.
- Dapat juga kerikan pisang diberikan langsung kepada bayi
Pepaya dengan Tomat

Bahan :
1. 50 gr tomat yg matang
2. 100 gr pepaya yang matang dan manis, potong-potong
Cara membuat :
- Seduh tomat dengan air panas, kupas kulitnya.
- Belah tomat, buang bijinya, potong-potong daging tomat.
- Haluskan tomat dengan pepaya dengan blender/saringan kawat. Tuang dalam wadah.
2. MPASI usia 7-8 bulan variasi tim saring
Nasi Tim Saring Ayam dengan wortel (1 porsi)
Bahan :
- 20 gr beras, cuci bersih
- 625 cc air
- 25 gr daging ayam giling
- 25 gr tempe
- 25 gr wortel
- 25 gr tomat
- 1 sdt margarin/mentega
Cara membuat :
- Campur beras yg sudah dibersihkan dengan air, daging ayam dan tempe. Rebus sambil terus
- Aduk hingga menjadi bubur
- Masukkan wortel dan tomat, masak hingga sayuran matang. Angkat.
- Masukkan margarin/mentega, aduk rata.
- Setelah dingin, haluskan dengan blender atau saringan kawat.
3. MPASI usia 9-12 bulan variasi cincang
Tim Jagung isi ikan

Bahan :
- 50 gr jagung yang muda, serut, haluskan
- 625 cc air 25 gr daging ikan kakap, cincang kasar
- 50 gr tahu
- 25 gr tomat
- 25 gr wortel, parut kasar
- 1 sdm kecap manis
- 1 sdt margarin/mentega
Cara membuat :
- Rebus jagung dengan air, ikan dan tahu sampai menjadi bubur.
- Masukan tomat dan wortel, masak hingga sayuran matang.
- Tambahkan kecap manis dan margarin/mentega. Aduk rata. Angkat.
Beberapa mitos tentang MPASI dimasyarakat:
Mitos 1:
MPASI harus disesuaikan dengan makanan favorit bayi?
Faktanya:
Pengenalan MPASI harus dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan tekstur, jumlah dan jenis makanannya.
Sebaiknya tak hanya memberikan makanan yang disukai bayi saja tetapi bervariasi.
Kecenderungan hanya memberikan makanan yang disukai bayi bisa menyebabkan bayi malas makan makanan lain dan bisa salah gizi atau kurang gizi.
Mitos 2:
Apabila bayi tidak suka MPASI, jangan beri makanan tambahan, cukup beri ASI saja?
Faktanya:
Setelah berumur 6 bulan bayi membutuhkan gizi dan nutrisi yang tidak hanya ASI.
Pengenalan MPASI sangat penting untuk membantu perkembangan terutama perkembangan pencernaan, sosial kemandirian, tumbuh kembang dan mencegah kesulitan makan.